Resep disertakan dalam buku-buku ini untuk tonik dan krim yang akan menghilangkan warna pada wajah, dari sengatan matahari. Buku-buku itu juga memberikan pelajaran tentang cara membuat rambut wanita panjang dan halus.
Tampilan alami lebih disukai di era Renaisans
Agama mendominasi budaya Eropa Barat. Banyak aktivitas atau barang yang dilarang atau dianggap tidak bermoral. “Hal ini termasuk kosmetik,” tambah Wright. Tampilan alami lebih disukai pada Abad Pertengahan hingga tampilan pucat menjadi tren selama Renaisans.
Kosmetik digunakan untuk mendapatkan kulit yang sempurna. Namun hal itu tidak berlaku untuk semua jenis kosmetik yang digunakan di era Renaisans. Warna bibir masih lebih disukai dalam warna yang lebih netral. Tapi warna merah tua yang tidak terlihat pada Abad Pertengahan mulai populer. Di era Renaisans, tampilan natural dianggap cantik.
Riasan tebal biasanya digunakan oleh wanita yang disebut bermoral rendah. Kelompok ini termasuk aktris ketika wanita mulai menghiasi panggung Inggris pada tahun 1660, penyanyi opera, dan pelacur.
Ragam kosmetik di era Renaisans, mulai dari yang aman hingga mematikan
Ada banyak tren kecantikan Renaisans menggunakan bahan-bahan seperti timbal atau arsenik. Di sisi lain, banyak resep yang mengandung bahan-bahan alami. Salah satu resepnya menggunakan bunga Rosemary.
The Conversation mengutipnya, “Ambil bunga rosemary dan rebus dengan anggur putih. Lalu basuh muka dengan air tersebut hingga bersih. Air rebusan itu juga bisa diminum. Wajah Anda akan menjadi sangat cantik dan napas Anda akan segar.”
Rosemary dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki sifat antiperadangan yang tentunya dapat memperbaiki sirkulasi darah dan kulit. Warna bibir dapat ditingkatkan dengan mencampur buah beri dengan berbagai lemak.
Mencubit pipi dapat memberikan warna yang cerah dan sehat. Cubitan bisa menjadi alternatif yang lebih sehat jika seseorang tidak menggunakan beberapa bahan yang lebih kuat.
Dalam sejarah dunia, banyak zat berbahaya yang digunakan dalam tata rias selama Renaisans. Beberapa bedak dan krim wajah dicampur dengan racun, termasuk timbal, merkuri, arsenik, dan tanaman nightshade yang mematikan.
Kita semua mungkin sudah familier dengan efek berbahaya dari paparan timbal secara teratur saat ini. Namun, wanita selama Renaisans secara bebas mengoleskan krim yang dicampur timbal ke wajah dan tubuh mereka. Efek sampingnya termasuk sakit perut, sakit kepala, rambut rontok, masalah ingatan, infertilitas, anemia, kejang, koma, dan akhirnya kematian.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR