Untuk memahami lebih dalam dinamika percakapan ini, seperti dilansir Carbon Herald, peneliti mengelompokkan pengguna Twitter berdasarkan tingkat aktivitas mereka dalam membahas topik CDR.
Pengguna yang jarang mencuit tentang CDR (satu atau dua tweet) cenderung lebih fokus pada metode konvensional seperti reboisasi.
Sebaliknya, pengguna yang sering membahas CDR (lebih dari 50 tweet) menunjukkan minat yang lebih besar terhadap teknologi CDR terbaru, seperti penangkapan karbon langsung dari udara (Direct Air Capture/DAC).
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah peningkatan penerimaan publik terhadap berbagai metode CDR seiring berjalannya waktu.
Meskipun tingkat dukungan bervariasi antar metode dan kelompok pengguna, secara keseluruhan, masyarakat semakin terbuka terhadap solusi-solusi berbasis teknologi untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Namun, analisis lebih lanjut menunjukkan adanya pengecualian pada metode Bio-Energy with Carbon Capture and Storage (BECCS). Proporsi tweet positif terkait BECCS justru mengalami penurunan, mengindikasikan adanya kekhawatiran atau keraguan publik terhadap metode ini.
KOMENTAR