Namun, tidak semua tradisi yang berhubungan dengan makanan dapat dimakan. Orang Kuba, Brasil, dan Meksiko sering menggunakan kantong kecil berisi lentil kering sebagai hiasan atau hadiah. Tujuannya adalah untuk saling mendoakan keberuntungan di tahun mendatang.
“Di Brasil, biji delima juga melambangkan koin,” jelas Gutierrez. Orang Brasil biasanya memakan buahnya, atau bahkan menyimpan beberapa biji di dompet mereka sepanjang tahun. Biji delima dipercaya menjadi sarana untuk menarik kekayaan.
Susu rusa di Kanada
Apa yang Anda dapatkan ketika Anda menggabungkan eggnog, es krim, dan banyak alkohol? Tentu saja susu rusa. Koktail Kanada yang meriah, yang dikenal karena sangat lembut dan sangat memabukkan, adalah minuman favorit di lingkungan militer.
Hal ini diungkap oleh Michael Boire, seorang pensiunan perwira militer dan profesor sejarah di Royal Military College of Canada.
Minuman ini biasanya dibuat dari campuran susu, buttermilk, rempah-rempah, rum, dan es krim. Seperti yang dikatakan Boire, persembahan minuman keras dapat berujung pada pesta-pesta yang luar biasa meriah atau beberapa kejadian buruk.
Susu rusa telah menjadi andalan di acara-acara sosial militer. Termasuk levees, resepsi resmi Tahun Baru yang mempertemukan pejabat pemerintah dan militer dengan masyarakat umum.
Meskipun asal muasalnya sulit dilacak, referensi pertama tentang susu rusa berasal dari sebelum Perang Dunia pertama, menurut Boire.
“Panci besar susu rusa akan membuat resepsi terus berlangsung,” katanya. “Sungguh dramatis melihat seberapa cepat tarian dimulai.”
Kamaboko di Jepang
Di Jepang, seluruh kategori makanan didedikasikan untuk tahun baru. Osechi-ryori, yang berasal lebih dari 1.000 tahun yang lalu selama periode Heian, secara tradisional disajikan dalam kotak pernis.
Di antara beraneka ragam makanan yang dikemas dalam kotak-kotak ini adalah kue ikan merah dan putih yang disebut kamaboko. Bentuknya yang seperti kubah, dengan lapisan merah di atas putih, menyerupai matahari terbit. Kamaboko dimaksudkan untuk melambangkan keberuntungan di tahun baru.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR