Kamaboko sering disajikan dalam o-zoni, sup berbahan dasar kedelai atau miso yang diisi dengan mochi dan sayuran.
“Biasanya ini adalah makanan pertama yang dimakan orang Jepang di tahun baru,” kata Jessica Kim, warga Amerika keturunan Jepang generasi pertama dan pemilik restoran keluarganya, Harumi Sushi, di Phoenix, Arizona.
Kue beras di Filipina
Perayaan Tahun Baru Filipina biasanya melibatkan hidangan yang rumit dengan makna simbolis—bahkan takhayul.
Ambil contoh kakanin, kata Tagalog untuk berbagai kue beras ketan. Makanan lezat perayaan ini meliputi berbagai jenis gurih. Ada puto, kue beras kukus yang biasanya disajikan dengan sup atau semur. Kemudian bibingka, kue beras yang dipanggang dalam daun pisang, sering kali diberi telur dan keju.
Makanan manis lain pun turut disajikan di Tahun Baru. Contohnya biko, kue beras yang dibuat dengan santan dan gula merah dan tikoy, kue beras manis kukus yang jadi hidangan penutup.
Lengket dan berlendir, hidangan ini dimaksudkan untuk melambangkan penguatan ikatan keluarga. Juga berfungsi sebagai magnet keberuntungan di tahun baru.
Menurut Yana Gilbuena-Babu, koki dan penulis Filipina, kebiasaan memakan nasi selama Tahun Baru sudah ada sejak Filipina pra-kolonial. Sebelum penjajahan Spanyol, beras sangat sulit ditanam sehingga hanya disajikan pada acara-acara yang sangat istimewa,.
“Nenek saya selalu memastikan bahwa beras menunjukkan kelimpahan karena itulah sesuatu yang ingin Anda salurkan,” kata Gilbuena-Babu.
Saat ini, berbagai macam hidangan berbahan dasar beras juga merupakan perpaduan budaya. Dari tikoy dan biko, yang berasal dari Tiongkok, hingga puto, yang diyakini berasal dari Tamil. “Meja makan Tahun Baru benar-benar merupakan cerminan dari semua pengaruh yang kita miliki,” ungkap Gilbuena-Babu.
Apa tradisi makanan Tahun Baru di daerah Anda?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR