Bayangkan, aktivitas kita sehari-hari yang melibatkan perjalanan udara atau belanja online ternyata kalah jauh dalam berkontribusi pada perubahan iklim dibandingkan dengan deforestasi.
Dengan demikian, deforestasi bukan hanya masalah lingkungan semata, melainkan juga krisis iklim global yang semakin mendesak. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa jika kita tidak segera bertindak, suhu bumi akan terus meningkat, cuaca ekstrem akan semakin sering terjadi, dan ekosistem kita akan semakin rusak.
Menyadari urgensi masalah ini, pada tahun 2015, negara-negara di dunia sepakat untuk menandatangani Perjanjian Paris. Perjanjian ini bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius dibandingkan dengan masa pra-industri.
Namun, untuk mencapai tujuan ambisius ini, diperlukan komitmen yang lebih kuat dari setiap negara, termasuk upaya konkret untuk mengakhiri deforestasi dan memulihkan hutan yang telah rusak.
Pada tahun ini, 2025, negara-negara akan kembali berkumpul untuk mengevaluasi kemajuan mereka dalam melaksanakan Perjanjian Paris.
Para ahli dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mendesak agar setiap negara memasukkan target yang jelas dan terukur untuk mengurangi deforestasi dalam rencana aksi iklim nasional mereka.
“Hutan tidak hanya mendukung keanekaragaman hayati yang kaya dan menyediakan kehidupan bagi masyarakat dan ekonomi manusia, tetapi juga memainkan peran penting dalam menstabilkan iklim kita,” kata Mirey Atallah, seperti dilansir laman resmi UNEP.
“Jika kita ingin memiliki harapan untuk memperlambat perubahan iklim, kita harus menghentikan deforestasi,” lanjut kepala Cabang Adaptasi dan Ketahanan Perubahan Iklim dari UNEP tersebut.
Berikut adalah gambaran lebih dekat tentang bagaimana hutan dapat mengatasi krisis iklim.
Deforestasi: Ancaman terbesar bagi iklim kita
Hutan, seringkali disebut paru-paru dunia, memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan iklim. Pohon-pohon yang menjulang tinggi ini berfungsi sebagai gudang karbon alami yang sangat efisien.
Baca Juga: Industri Sawit Masih Picu Deforestasi, Lahan Gambut Tak Luput Jadi Sasaran
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR