* Industri makanan: Minyak sawit banyak digunakan dalam pembuatan makanan olahan, seperti margarin, cokelat, biskuit, dan makanan ringan. Sekitar 68% dari total penggunaan minyak sawit dunia ditujukan untuk industri makanan.
* Kosmetik dan produk perawatan pribadi: Minyak sawit juga menjadi bahan baku utama dalam pembuatan sabun, sampo, lotion, dan kosmetik lainnya. Sekitar 27% dari total penggunaan minyak sawit dunia digunakan dalam industri ini.
* Minyak goreng: Di banyak negara, terutama di Asia dan Afrika, minyak sawit digunakan sebagai minyak goreng.
* Industri lain: Selain itu, minyak sawit juga digunakan dalam industri pelumas, farmasi, pakan ternak, dan sebagai bahan bakar biodiesel. Pada tahun 2020 saja, Uni Eropa mengimpor minyak sawit sebanyak 58% untuk digunakan sebagai bahan bakar biodiesel.
Seperti dilansir Dialogue Earth, konsumsi global komoditas ini mengalami lonjakan signifikan dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yakni meningkat dua kali lipat dari rata-rata 7,7 kilogram per orang per tahun pada tahun 2015.
Dengan proyeksi permintaan yang terus membesar, diperkirakan mencapai antara 264 hingga 447 juta metrik ton pada tahun 2050, kita dihadapkan pada sebuah pertanyaan krusial: mungkinkah kita berhenti menggunakan kelapa sawit dan berbagai produk turunannya?
Mengingat dampak luas yang akan ditimbulkan, pelarangan terhadap minyak sawit bukanlah langkah yang bijaksana. Sektor ini menjadi sumber mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan keputusan untuk menghentikan produksinya secara tiba-tiba akan menimbulkan konsekuensi sosial dan ekonomi yang sangat besar.
Selain itu, mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya juga bukan solusi yang ideal. Studi menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan global akan minyak nabati, kita membutuhkan lahan yang jauh lebih luas jika dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk produksi minyak sawit.
Sebagai contoh, jika seluruh pasokan minyak nabati dunia berasal dari minyak bunga matahari, maka kita memerlukan lahan seluas 312 juta hektar, atau lebih dari empat kali lipat luas lahan yang dibutuhkan untuk produksi minyak sawit.
Munculnya minyak kelapa sawit berkelanjutan
Mengingat sulitnya kita melepaskan ketergantungan kita kepada minyak kelapa sawit, maka muncullah sebuah konsep kelapa sawit berkelanjutan. Tujuannya mulia, yaitu agar industri kelapa sawit mampu mengurangi berbagai dampak lingkungan dan sosial dari segala jenis aktivitasnya.
Baca Juga: Mengapa Pohon Sawit Sebanyak Apa pun Tidaklah Sama dengan Hutan?
KOMENTAR