6. Hindari pakaian hitam dan putih
Mode monokrom mungkin terlihat elegan, tetapi Tahun Baru Imlek identik dengan warna-warna cerah. Terutama merah. Mengenakan pakaian hitam dan putih secara tradisional dikaitkan dengan berkabung, jadi hindari mengenakannya. Terutama pada hari pertama Tahun Baru.
7. Jangan menyapu lantai pada Tahun Baru Imlek
Ingatlah untuk menyelesaikan semua pembersihan sebelum Tahun Baru Imlek dimulai. Menyapu dan membuang sampah melambangkan tersapunya kekayaan dan keberuntungan atau membuang keberuntungan dari rumah.
Pastikan Anda membersihkan dan membuang sampah sebelum tengah malam. Jika tidak, Anda harus menunggu hingga hari kedua tahun lunar baru.
8. Jangan mencuci atau memotong rambut tepat di Tahun Baru
Dalam budaya Tionghoa, kepala seseorang dikaitkan dengan permulaan. Dalam bahasa Tionghoa, rambut memiliki karakter yang sama dengan fa dalam facai yang berarti "menjadi kaya".
Memotong atau mencuci rambut dianggap sebagai tindakan membuang kekayaan dan keberuntungan seseorang. Beberapa orang bahkan bertindak ekstrem dengan tidak mandi sama sekali untuk mempertahankan keberuntungan mereka.
9. Jangan berbicara negatif
Mengutip dari laman Time Out, berhati-hatilah dengan apa yang Anda katakan selama masa ini. Orang Tionghoa percaya bahwa apa pun yang dikatakan di awal tahun akan menjadi preseden untuk tahun berikutnya.
Bahasa kotor, berbicara negatif, atau kata-kata seperti mati sebaiknya dihindari. Anda bisa mendoakan keberuntungan dan kesehatan bagi kerabat Anda untuk awal yang lebih baik.
10. Hindari membeli buku
Menurut kepercayaan, membeli buku selama Festival Musim Semi yang berlangsung selama 15 hari akan membawa kesialan.
Kata dalam bahasa Mandarin untuk buku (shu) terdengar sama persis dengan kata untuk kehilangan. Jadi membeli buku tepat setelah Tahun Baru dianggap mengundang kesialan.
Selain itu, hindari memberikan buku sebagai hadiah kepada siapa pun. Pasalnya, itu sama saja dengan mendoakan kesialan bagi mereka.
Apapun itu, Tahun Baru Imlek menjadi ajang berkumpul bersama bagi orang-orang Tionghoa di seluruh dunia.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR