Nationalgeographic.co.id—Mungkin Anda sudah tak asing lagi dengan face roll yang banyak beredar di media sosial ini. Beberapa pemengaruh menggunakannya sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit mereka.
Face roller (alat pijat wajah) ini menjadi salah satu barang kecantikan populer karena diklaim mampu mengurangi bengkak, meningkatkan sirkulasi, dan bahkan memberikan manfaat anti-penuaan.
Lantas, apakah face roller ini benar-benar memberikan manfaat seperti klaim yang digembar-gemborkan? Mari kita lihat dari sisi sains.
Melansir Popular Science, Dr. Megha Trivedi, seorang dokter kulit dan asisten profesor dermatologi di Rush University Medical Center di Chicago, mengatakan bahwa konsep face roller umumnya dikaitkan dengan pengobatan tradisional Tiongkok.
Face roller memiliki pegangan yang terpasang pada batu halus yang dapat bergulir yang dirancang agar meluncur di atas kulit.
Menurut Trivedi, rol yang terbuat dari batu giok sangat populer berkat akarnya dalam pengobatan Tiongkok. Bahan tersebut telah lama digunakan untuk mempercepat penyembuhan di Tiongkok.
Face roller digunakan dengan cara menggulung batu giok tersebut di wajah. Cara terbaik menggunakannya adalah dengan tekanan yang ringan dan gerakan menggulung ke luar.
Hindari gerakan maju mundur yang agresif saat menggunakannya karena dapat mengiritasi kulit.
Menurut Trivedi, seseorang cukup menggunakannya dalam waktu lima atau 10 menit, dan dapat menggunakannya sekali atau dua kali sehari.
Beberapa orang menggunakan face roller dengan cara mendinginkan rol di kulkas terlebih dahulu. Pendinginan secara alami dapat membantu meredakan peradangan.
Beberapa juga menggunakan rol untuk mengaplikasikan produk perawatan kulit, dengan keyakinan bahwa rol akan menekan losion atau serum ke dalam kulit agar lebih mudah diserap.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Praktik Kecantikan nan 'Mematikan' dari Era Renaisans
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR