Nationalgeographic.co.id—Manfaat dari kurma sudah tidak diragukan lagi, apalagi untuk dikonsumsi selama bulan Ramadan. Selain rasanya yang enak, sains telah mengungkap bahwa kurma dapat menjadi cadangan penyembuh, terutama saat berpuasa.
Berkat kandungan karbohidratnya yang tinggi, kurma membantu memperbarui simpanan karbohidrat yang kosong dengan cepat, sehingga menekan keinginan untuk mengonsumsi gula. Dengan demikian, hal tersebut dapat membantu Anda mengendalikan nafsu makan sepanjang hari.
Kurma merupakan sumber nutrisi yang mengandung asam amino pembentuk tubuh, vitamin A, B, dan C yang tinggi, serta banyak mineral seperti kalium, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, seng, tembaga, dan selenium.
Akan tetapi, kurma juga sebagian besar terdiri dari karbohidrat sederhana, terutama glukosa dan fruktosa. Oleh karena itu, seperti semua makanan, kuncinya adalah moderasi dalam mengonsumsi kurma.
Melansir Daily Sabah, spesialis gizi dan dietetik Demet Cerit dari Rumah Sakit Acıbadem Atakent mengatakan, konsumsi buah manis yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan ketidakseimbangan gula darah.
Demet mengatakan mengonsumsi seporsi kurma, sekitar 2 atau 3 buah, 1 hingga 1,5 jam setelah makan malam dinilai masih aman.
Namun, ia memperingatkan untuk berhati-hati terhadap tambahan gula dalam bentuk sirup glukosa, yang digunakan untuk mempermanis dan mencerahkan kurma.
Bagi penderita diabetes dan mereka yang memiliki resistensi insulin, manfaat kesehatan dari kurma jauh lebih besar daripada kandungan gula alaminya yang tinggi.
Demet kemudian mengungkapkan beberapa alasan mengapa kita perlu mengonsumsi kurma selama bulan Ramadan:
Merasa kenyang lebih lama
Kurma merupakan buah yang kaya akan serat makanan yang larut, terutama pektin, yang membantu memperpanjang rasa kenyang.
Baca Juga: Mengapa Kita Harus Berpuasa? Ini 10 Alasan yang Disodorkan Sains
Demet mengatakan serat-serat ini, yang menarik air, meningkatkan fluiditas isi lambung, sehingga memperpanjang waktu yang dihabiskannya di lambung dan memberikan rasa kenyang.
Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti kurma saat buka puasa dan sahur serta diet secara keseluruhan, Anda akan memiliki kendali yang lebih besar atas nafsu makan Anda dan merasa kenyang lebih lama.
Tentunya, untuk mendukung asupan serat ini, Anda juga perlu mengonsumsi banyak air sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Baik untuk kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa kurma dapat memiliki efek stimulasi pada sistem kekebalan tubuh.
Efek kurma ini terkait dengan kandungan beta-glukannya, yang merupakan polisakarida. Ini merupakan jenis karbohidrat yang lebih baik dan lebih kompleks yang disarankan dokter untuk kita konsumsi.
Selain itu, kurma juga mengandung senyawa fenolik dan karotenoid dalam jumlah tinggi (keduanya memiliki khasiat hebat untuk melawan kanker) serta vitamin.
Itu semua dianggap berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh berkat efek antimikroba dan khasiat antioksidannya.
Mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula
Setelah lama menahan lapar saat puasa, tubuh akan mengarahkan kita ke sumber karbohidrat tinggi, yaitu makanan manis, agar kadar gula darah kita dapat segera kembali normal dan menggantikan simpanan makanan kosong tersebut.
Namun, untuk mencegah kenaikan berat badan dan menghindari ketidakteraturan terkait gula darah, Anda dapat mengonsumsi kurma yang memiliki kandungan gula alami buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan kita akan sesuatu yang manis.
Baca Juga: Beberapa Ahli Ungkap Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa Menurut Sains
Mengurangi risiko sembelit
Kurma yang kaya akan serat makanan harusnya dimanfaatkan dalam diet sehat kita. Ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 20 hingga 30 gram serat sehari.
Penelitian telah menunjukkan bahwa meningkatkan asupan serat makanan dapat meningkatkan volume tinja dan memperpendek waktu transitnya di usus, sehingga membantu mencegah sembelit.
Di bulan Ramadan, Anda juga dapat memanfaatkan kandungan serat yang kaya dari kurma untuk membantu pencernaan dan mencegah sembelit
Berkurangnya konsumsi makanan dan air selama bulan puasa terkadang berefek pada permasalahan pencernaan.
Tentunya masih banyak manfaat lain dari mengonsumsi kurma secara rutin. Lantas, kurma yang baik untuk dikonsumsi?
Meskipun nilai gizi kurma bergantung pada jenisnya, baik segar atau kering, tingkat kematangannya, dan kondisi pertumbuhannya, kurma merupakan sumber gizi yang sangat baik.
Berkat aksesibilitasnya dan masa simpannya yang lama, kurma biasanya dikonsumsi saat matang dan kemudian dikeringkan.
Demet mengatakan bahwa meskipun kurma segar lebih kaya akan protein dan senyawa fenolik, kurma tersebut sedikit kehilangan sejumlah antioksidan dan memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi saat matang dan dikeringkan.
Menurutnya, kurma tetap sangat bermanfaat bagi kesehatan kita secara keseluruhan. Jadi, konsumsilah buah ini tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun, baik dalam keadaan segar maupun kering.
Baca Juga: Sains Ungkap Penyebab Bau Mulut saat Puasa dan Beri Solusi Cara Atasinya
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR