Nationalgeographic.co.id—Banyak orang mengonsumsi roti sebagai pengganti nasi saat sarapan. Roti sendiri dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena kandungan karbohidrat yang tinggi. Roti juga mengandung serat, lemak, dan protein yang penting bagi tubuh.
Bahkan, beberapa jenis roti diketahui lebih banyak mengandung serat serta vitamin dan mineral, seperti vitamin B, vitamin D, kalsium, mangan, folat, selenium, zinc, magnesium, dan zat besi.
Sayangnya, roti juga mudah untuk mengeras, sehingga mengurangi kenikmatannya. Padahal, roti yang memiliki kombinasi sempurna yaitu ketika bagian luarnya renyah dan bagian dalamnya lembut dan empuk.
Sementara itu, roti bisa menjadi kering, keras, dan tidak menarik dalam hitungan hari, atau bahkan jam.
Meski telah melakukan berbagai cara menyimpan roti agar tetap segar, tampaknya cara-cara tersebut hanya memiliki efek ringan pada lamanya roti bertahan.
Jadi, mengapa roti cepat sekali mengeras? Untuk menjawab hal ini, marilah kita bahas dari sudut pandang sains.
Alasan roti cepat mengeras hal ini terutama disebabkan oleh dua hal, pati dan kelembapan, serta cara keduanya berinteraksi.
Kebanyakan orang mengira roti menjadi kering karena kehilangan kelembapannya, dan itu sebagian benar. Pada roti yang dibungkus rapat, cara itu memang menghambat hilangnya kelembapan. Namun, pada akhirnya akan menyebabkan roti menjadi kering.
Melansir Tasting Table, alasan sebenarnya mengapa roti menjadi keras adalah bahwa struktur dan tekstur roti ditentukan oleh reaksi kimia rumit antara air dan molekul pati dalam gandum yang difasilitasi oleh panas dari pemasakan.
Panas tinggi memecah pati, yang memungkinkannya menyerap air lebih baik, dan menghasilkan tekstur yang lembut.
Namun, begitu roti mulai dingin, proses ini berbalik. Saat pati mengeras kembali, ia mengeluarkan sebagian air, dan struktur patilah yang memulai hilangnya air sejak awal.
Baca Juga: Sustainability: Kebijakan Industri Indonesia dalam Pembangunan Berkelanjutan Disoroti, Ada Apa?
Apa yang Akan Terjadi Jika Seseorang Berada di Dekat Lubang Hitam? Ini Penjelasan Sains
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR