Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus mungkin telah menguasai planet ini dan memerintah selama lebih dari 160 juta tahun berkat cara mereka berjalan, menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science.
Dengan beradaptasi untuk berjalan menggunakan dua kaki dan kemudian empat kaki, mereka berhasil mendiversifikasi diri dan mengalahkan organisme lain untuk menjadi vertebrata darat dominan sejak akhir periode Trias (251,9 juta hingga 201,3 juta tahun yang lalu) hingga punah sekitar 66 juta tahun lalu pada periode Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).
Dalam studi tersebut, para peneliti menjelaskan bagaimana dinosaurus menguasai dunia dengan mengisi ceruk ekologis yang muncul setelah serangkaian kehancuran ekologi.
Karena dinosaurus dapat berjalan menggunakan kedua kaki belakang mereka, dan kemudian juga dengan keempat kaki, mereka memiliki keunggulan yang jelas selama periode yang menyaksikan perubahan lingkungan besar.
Dinosaurus adalah bagian dari kelompok yang dikenal sebagai Avemetatarsalia, yang berevolusi bersamaan dengan kelompok reptil terkait, Pseudosuchia, yang mencakup nenek moyang buaya modern.
Avemetatarsalia adalah klad reptil diapsida yang terdiri dari semua Archosauria yang lebih berkerabat dekat ke burung dibanding crocodilia. Dua kelompok avemetatarsalia yang paling sukses adalah dinosaurus dan pterosaurus.
Kedua kelompok ini muncul pada periode Trias, setelah kepunahan massal Permian 252 juta tahun yang lalu.
Para peneliti menggunakan fosil tulang kaki dari 208 spesies avemetatarsalian, pseudosuchian, dan kerabat dekat mereka untuk melacak perubahan mereka dari waktu ke waktu.
Ketika pertama kali muncul, pseudosuchian merupakan kelompok yang lebih beragam. Beberapa pseudosuchian berjalan dengan dua kaki, namun sebagian besar tetap mempertahankan kebiasaan merangkak.
Dinosaurus pada awalnya adalah makhluk bipedal (berjalan dengan dua kaki) dan dapat berlari, bukan sekadar merangkak seperti nenek moyang mereka.
Kemampuan untuk bergerak cepat meningkatkan kemampuan mereka untuk menghindari predator dan menangkap mangsa, memberikan keunggulan selama perubahan iklim yang mengering pada masa Trias.
Baca Juga: Kebohongan Terbesar Fosil Dinosaurus dari Tiongkok yang Menipu Dunia
"Tekanan untuk mendapatkan makanan sangat besar. Entah bagaimana, dinosaurus yang sudah ada dalam jumlah sedikit selama 20 juta tahun, akhirnya berkembang pesat, sementara pseudosuchian tidak," kata Amy Shipley, penulis utama dan mahasiswa pascasarjana paleobiologi di Bristol University, dalam sebuah pernyataan.
"Kemungkinan dinosaurus awal pandai dalam menghemat air, seperti halnya banyak reptil dan burung modern saat ini. Namun, bukti kami menunjukkan bahwa kemampuan mereka yang lebih besar dalam berjalan dan berlari memainkan peran kunci."
Pada akhir periode Trias, kepunahan massal lainnya menghilangkan sebagian besar pseudosuchian, kecuali crocodylomorphs — yang tetap berjalan dengan empat kaki.
Beberapa dinosaurus mempertahankan postur tegak dan bipedal mereka, sementara yang lain kembali beralih ke empat kaki. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkembang biak dan mengisi berbagai ceruk ekologis.
"Setelah kepunahan massal di akhir Trias, muncul dinosaurus yang benar-benar besar, lebih dari sepuluh meter atau sekitar 33 kaki panjangnya, beberapa dengan pelindung tubuh, banyak yang berjalan dengan empat kaki, tetapi banyak juga yang masih bipedal seperti nenek moyang mereka," kata Suresh Singh, rekan penulis studi, dalam pernyataan tersebut.
"Keberagaman postur dan cara bergerak mereka membuat mereka sangat mudah beradaptasi, dan ini memastikan kesuksesan mereka di Bumi selama begitu lama."
Sementara dinosaurus mengembangkan fitur lain yang membantu mereka berkembang. Termasuk kemampuan untuk mengatur suhu dengan bulu dan mekanisme pernapasan yang lebih efisien.
Para peneliti menyimpulkan bahwa berbagai macam strategi lokomosi memberi mereka keunggulan yang sangat penting.
Lokomosi adalah cara atau metode pergerakan suatu organisme, dan dalam konteks dinosaurus, ini merujuk pada cara mereka bergerak dari satu tempat ke tempat lain, seperti berjalan dengan dua kaki (bipedal), atau dengan empat kaki (quadrupedal). Berbagai bentuk lokomosi ini bergantung pada struktur tubuh dan adaptasi yang dimiliki oleh spesies tertentu.
Pada awalnya, dinosaurus menggunakan lokomosi bipedal, yang memungkinkan mereka untuk berlari cepat dan lebih efisien dalam mencari makan atau menghindari bahaya. Seiring waktu, beberapa dinosaurus juga mengadopsi lokomosi quadrupedal, yang memberikan mereka stabilitas lebih saat bergerak dalam lingkungan yang penuh tantangan.
Keberagaman strategi lokomosi inilah yang memberi dinosaurus keuntungan besar dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan bertahan hidup.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR