Bentuk tulang kakinya menunjukkan bahwa A. bahndooiveche merupakan nenek moyang yang sangat jauh dari kelompok sauropoda — dinosaurus berleher panjang raksasa seperti Brachiosaurus dan Diplodocus, yang baru muncul sekitar 50 juta tahun kemudian.
“Kita sering membayangkan dinosaurus sebagai makhluk raksasa, tapi sebenarnya mereka tidak langsung sebesar itu sejak awal,” tambah Lovelace.
Lebih Awal dari yang Diduga
Temuan ini memiliki dampak besar karena mengubah pandangan sebelumnya tentang seberapa cepat dinosaurus menyebar di Bumi.
Dinosaurus pertama kali muncul di Gondwana — bagian selatan dari superbenua purba Pangea yang terdiri atas Antarktika, Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan sebagian Asia.
Sebelumnya, catatan fosil menunjukkan bahwa butuh waktu hingga 10 juta tahun bagi dinosaurus untuk menyebar ke bagian utara Pangea, yang disebut Laurasia — wilayah yang kini menjadi Amerika Utara, Greenland, Eropa, dan sebagian besar Asia.
Namun, dinosaurus dari Laurasia yang baru ditemukan ini hanya berumur sekitar 3 juta tahun lebih muda dari dinosaurus tertua di Gondwana yang secara luas diakui, yaitu spesies Herrerasaurid yang ditemukan di Brasil dan diperkirakan berasal dari 233 juta tahun lalu.
Beberapa fosil dinosaurus Gondwana yang lebih tua pernah diusulkan, tetapi belum diterima secara luas oleh komunitas ilmiah.
Tim peneliti juga menemukan jejak kaki dinosaurus di sekitar lokasi fosil A. bahndooiveche, yang kemungkinan bahkan lebih tua dari fosil itu sendiri. Namun, mereka menekankan bahwa jejak ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Belum diketahui bagaimana dinosaurus bisa muncul begitu cepat di Laurasia. Salah satu dugaan adalah pengaruh iklim yang sangat basah selama periode yang disebut Carnian Pluvial Episode sekitar 234–232 juta tahun lalu.
Kondisi ini mungkin mempermudah dinosaurus menyeberangi gurun yang memisahkan wilayah utara dan selatan Bumi.
Tapi ini baru teori, dan para peneliti mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak penemuan untuk benar-benar memahami proses ini.
“Kami sedang mengisi bagian-bagian cerita yang selama ini kosong, dan menunjukkan bahwa banyak asumsi lama yang ternyata keliru,” kata Lovelace.
“Sekarang kita punya bukti bahwa dinosaurus ternyata sudah hadir di belahan Bumi utara jauh lebih awal dari yang pernah kita duga.”
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR