Di sisi Pakistan, seorang pria dengan pakaian tradisional bertindak sebagai konduktor, memberi isyarat kepada penonton untuk menjaga energi tetap tinggi. Penonton mematuhinya.
Di sisi India, pemandangan itu tercermin, hiruk-pikuk tinju terangkat dan suara-suara yang tak henti-hentinya. Suasana yang penuh semangat terasa seperti pertempuran tanpa senjata, yang dipicu oleh nasionalisme.
Setelah 20 menit, keriuhan mereda. Para prajurit bertemu di gerbang, saling menatap sebelum berjabat tangan secara resmi. Bendera diturunkan dengan presisi yang serempak, dan begitu saja, hiruk pikuk mereda. Perbatasan kembali tenang dan gelisah – hingga pertunjukan berikutnya.
Awal mula upacara di perbatasan Wagah-Attari
Upacara Perbatasan Wagah–Attari diadakan setiap sore sejak 1959 di perbatasan Wagah–Attari, tepat di luar Amritsar, India, dan Lahore, Pakistan. Upacara ini dimulai sebagai rutinitas militer sederhana untuk menurunkan bendera nasional, tetapi segera menjadi acara teatrikal.
Selama bertahun-tahun, upacara ini telah berkembang menjadi pertunjukan patriotisme yang semarak. Namun, upacara ini secara halus memperkuat permusuhan antara kedua negara.
Awal mula upacara ini berawal dari Pemisahan India pada tahun 1947, yang menjadikan India dan Pakistan sebagai negara terpisah. Pergolakan dan permusuhan yang terjadi setelahnya menyebabkan konflik selama puluhan tahun. Termasuk perang tahun 1948, 1965, dan 1999. Perang tersebut mengakibatkan ribuan orang tewas dan ketegangan yang terus berlanjut di wilayah Kashmir.
Permusuhan yang mengakar antara kedua negara masih ada, terbukti dari pernyataan para politisi dan warga biasa.
Upacara di Perbatasan Wagah-Attari dimaksudkan untuk melambangkan kedaulatan dan kekuatan militer. Namun, upacara itu juga menjadi pengingat akan jurang pemisah yang tajam di antara India dan Pakistan.
Sekilas, upacara itu tampak seperti hiburan dan isyarat kerja sama dan persahabatan bagi turis yang menyaksikan. Di sisi lain, upacara tersebut secara halus mempromosikan versi nasionalisme ekstrem yang berakar pada agresi dan persaingan.
Baca Juga: Penyebab Konflik India Pakistan: Mengapa Kashmir Terus Memicu Sengketa Kedua Negara?
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR