Upacara di perbatasan Wagah-Attari bukan sekadar ritual militer. “Namun menjadi ruang di mana hubungan yang bermusuhan antara India dan Pakistan diperagakan kembali dan dirayakan,” tambah Rizve. Pertunjukan tersebut memperkuat gagasan bahwa kebanggaan nasional terkait dengan kekuatan militer dan kemampuan untuk mendominasi negara lain.
Bentuk nasionalisme ini secara efektif disebarkan melalui tontonan dan emosi daripada propaganda langsung. Upacara ini dapat diakses oleh orang-orang dari segala usia dan menawarkan perayaan patriotik yang penuh emosi. Postur dan gerakan para prajurit tidak hanya melambangkan disiplin. Tapi juga perpecahan politik dan emosional yang sedang berlangsung antara India dan Pakistan.
Jenis nasionalisme ini, sebagaimana dijelaskan oleh ilmuwan sosial Michael Billig, mencakup cara-cara sehari-hari di mana identitas nasional diperkuat melalui ritual dan simbol.
Tontonan yang penuh emosi dan intens dari upacara perbatasan Wagah–Attari adalah contohnya. Para penonton tidak pulang dengan pemikiran kritis tentang sejarah. Sebaliknya, mereka membawa serta rasa superioritas nasional yang tinggi dan rasa persaingan yang semakin dalam.
Upacara perbatasan Wagah–Attari merupakan pertunjukan semangat nasional yang penuh warna dan energik. Namun upacara ini juga berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk mempromosikan nasionalisme yang ekstrem.
Dengan mengubah patriotisme menjadi pertunjukan agresi dan persaingan, upacara tersebut memastikan bahwa perpecahan antara India dan Pakistan tetap hidup dalam kesadaran publik. Penonton pun membentuk persepsi satu sama lain untuk generasi mendatang.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR