Memulai hari dengan rasa kantuk dapat merusak berbagai aktivitas yang akan akan Anda lakukan dalam satu hari penuh. Kurang tidur menjadi penyebab utama rasa kantuk ini. Hanya saja, penyebab kurang tidur bagi setiap orang bisa berbeda-beda.
Salah satu penyebab kurangnya jam tidur yang sering dialami banyak orang adalah insomnia—gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur. Banyak orang yang mengalami insomnia berat pada akhirnya harus menyerah dan pergi mencari bantuan dokter ataupun psikolog.
Baca juga: Platypus si 'Hewan Aneh' Blasteran Mamalia, Unggas, dan Reptil
Namun tidak semua kesulitan tidur adalah insomnia. Walau begitu, faktor psikologis memiliki andil yang cukup besar. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitas tidur ini, teknik relaksasi dapat dipilih sebagai cara untuk mengatasi kesulitan tidur sebelum Anda terlalu jauh jatuh dalam kekesalan.
1. Kendalikan visualisasi
Menurut Joshua Jacobi, ahli jantung dari Pasadena, California, mengendalikan visualisasi dapat membentuk perasaan rileks dengan segera. Caranya adalah dengan berbaring santai, kemudian katakan "rileks" pada semua bagian tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Kemudian bayangkan Anda sedang berada di pantai dan bayangkan pantai di semua sensor tubuh. Misalnya, rasakan kasarnya pasir di ujung kaki, panasnya matahari yang menyirami, dan angin sepoi-sepoi yang menyapu wajah. Bayangkan pohon kepala bergoyang tertiup angin. Dan dengarkan suara ombak laut berdesir," ujar Jacobi.
2. Analisis siklus tidur
Ari Meisel, pendiri blog kesehatan "Less Doing More Living" mengatakan, mengetahui data tentang tidur akan mempermudah Anda mengatasi insomnia. Ini juga akan membantu untuk mengetahui pola tidur yang seharusnya paling tepat untuk Anda.
Saat ini banyak tersedia berbagai perangkat dan aplikasi yang mampu membantu Anda untuk menganalisis siklus tidur. Gunakan dan kenali siklus tidur.
Baca juga: Andres Escobar, Dibunuh Karena Gol Bunuh Diri Saat Piala Dunia
3. Atasi cemas
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR