7. Diana sangat mengikuti mode
Diana mengenakan mini dress (yang dilarang oleh aturan berpakaian ala Ratu Elizabeth II) dan mengenakan kalung zamrud sebagai headband di kepala saat pesta dansa.
Diana praktis menjadi putri yang paling disorot karena pilihan beraninya dalam berbusana.
Baca juga: Kisah Sedih Bunta, Gajah di Aceh yang Mati Diracun Demi Gadingnya
8. Diana berbicara terus terang pada wartawan
Tahun 1995, Diana memberikan wawancara yang sangat terbuka pada BBC.
Itu adalah wawancara pertamanya dan ditonton lebih dari 21,5 juta orang di Inggris.
Diana bahkan membuka masalah pernikahannya termasuk mengakui bahwa dia tahu Pangeran Charles selingkuh dengan Camilla Parker-Bowles.
Diana juga mengaku bahwa dia jatuh cinta pada James Hewitt, sekretaris pribadi Diana.
Meski setelah wawancara, James Hewitt diusir dari kerajaan dan Ratu Elizabeth meminta Pangeran Charles bercerai dengan Diana.
9. Diana berterus terang memiliki penyakit mental dan gangguan makan
Putri Diana memberi tahu BBC bahwa dia berjuang melawan bulimia dan stres yang dia rasakan.
Stres itu terjadi karena pernikahannya yang dipenuhi oleh skandal perselingkuhan Panegran Charles.
10. Diana tidak ingin orang tunduk padanya
Keluarga kerajaan biasa mengatakan bahwa setiap orang harus menghormati mereka.
Tapi, Diana akan menggendong anak-anak di panti asuhan, menatap mata mereka dengan penuh kasih dan selalu berbicara dengan siapa saja.
Sikap baik Diana ini juga diikuti oleh Kate Middleton yang suka berteman dengan anak-anak.
Baca juga: Serupa Namun Tidak Sama, Banyak Jenis Ketupat yang Nyaris Punah
11. Diana sangat humanis
Diana sangat humanis dan peduli sesama (hal yang diikuti oleh anak-anaknya).
Diana bahkan pernah berjabat tangan dengan pasien HIV positif dan mengunjungi anak yatim piatu penderita AIDS di Brasil.
Sebelumnya, tidak ada bangsawan yang pernah melakukannya.
Artikel ini sudah pernah tayang pada Intisari dengan judul 'Putri Pemberontak', Inilah 11 Aturan Kerajaan yang Dilanggar Lady Diana.
Source | : | intisari |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR