Penulis: Resa Eka Ayu Sartika.
Orangutan Sumatera tertua di dunia mati pada usia 62 tahun pada Senin (18/06/2018).
Puan, nama orangutan betina tersebut, mati di Kebun Binatang Perth, Australia. Puan tinggal di kebun binatang tersebut sejak diberikan oleh pemerintah Malaysia pada 1968.
Baca juga: Donald Trump Inginkan Amerika Serikat Memiliki Pasukan Luar Angkasa
Puan diyakini telah lahir di Sumatera pada 1956. Ini membuatnya tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai anggota terverifikasi tertua dari spesiesnya pada 2016 lalu.
Menurut pihak kebun binatang, orangutan Sumatera jarang hidup di atas usia 50 tahun di alam liar.
Puan sendiri memainkan peran penting dalam program pengembangbiakan spesiesnya. Ia memiliki 11 anak dan 54 keturunan yang tersebar di seluruh dunia.
"Dia melakukan begitu banyak untuk koloni di Kebun Binatang Perth dan kelangsungan hidup spesiesnya," ungkap Holly Thompson, pengawas primata di kebun binatang tersebut dikutip dari Channel News Asia, Selasa (19/06/2018).
Baca juga: Video Assistant Referee, Teknologi Mata Ketiga Wasit Piala Dunia 2018
"Selain menjadi anggota tertua koloni kami, ia juga anggota pendiri program pembiakan kami yang terkenal di dunia dan meninggalkan warisan luar biasa," sambungnya.
Kematian Puan disebabkan eutanasia yang dilakukan padanya. Keputusan ini diambil pihak kebun binatang karena Puan mengalami berbagai komplikasi terkait usia.
Komplikasi tersebut diperkirakan mempengaruhi kualitas hidupnya. Hal ini tertuang dalam obituari yang ditulis Martina Hart, penjaga kebun binatang yang bekerja dengan Puan salama 18 tahun terakhir.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR