Lukisan Michelangelo menyelimuti kapel seluas 12 ribu kaki persegi tersebut. Adegan dari Book of Genesis dan 300 figur menampilkan bentuk tubuh manusia.
Crea sendiri telah melihat bagaimana para pengunjung dari berbagai keyakinan tersentuh dengan keindahan kapel. Ia percaya bahwa seni bisa menyatukan umat manusia.
“Semua orang bisa menemukan hal yang indah dan menyentuh. Museum Vatikan, menurut opini saya, layak untuk dikunjungi karena ia memberikan banyak wawasan tentang seni dan sejarah – terlepas dari apa pun agama kalian,” papar Crea.
Ia menyarankan kita untuk melihat Vatican Gardens yang merupakan contoh toleransi. Sebab, tanaman dari seluruh dunia, mekar dan berkembang di tempat yang sama di sana.
Paus Fransiskus mengatakan hal serupa dalam publikasi La mia idea di Arte pada 2015: “Museum Vatikan harus semakin indah dan ramah. Ia harus membuka pintunya untuk semua orang di dunia, menjadi sarana dialog antara budaya dan agama, serta alat perdamaian.”
Menurut Paus Fransiskus, seni harus bisa diakses oleh semua orang, tanpa memandang agama, pendidikan, atau status ekonomi mereka.
Baca juga: Ketika Tubuh Manusia Dijadikan Kanvas di World Bodypainting Festival
Crea mengatakan, pada akhirnya seni akan menyatukan kita semua melalui budaya, sejarah, dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, ia bersyukur dengan profesinya saat ini.
“Saya memang penjaga biasa. Namun, bagi saya, ini adalah yang paling indah karena dapat menjaga dan melestarikan kunci-kunci bersejarah,” pungkasnya.
Source | : | Gulnaz Khan/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR