Formaldehyde dikenal sebagai karsinogen yang ditemukan pada makanan, kosmetik, jenis produk pembersih (seperti cairan pembersih, pelembut pakaian, dan pembersih karpet), cat, dan lainnya. Formaldehyde juga terdapat dari gas yang digunakan untuk memasak dan gas yang muncul dari hasil perapian.
Pilihlah dengan baik produk pembersih yang akan dibeli. Bila memungkinkan, gunakan produk pembersih dengan bahan alami. Atau lakukan kegiatan bersih-bersih tanpa menggunakan bahan kimia. Selain itu, penting untuk memastikan adanya aliran udara yang lancar di dalam dapur atau ruang memasak.
6. Lemari baju
Perchloroethylene atau zat yang sering dipakai untuk mencuci kering (dry cleaning) dapat bersifat karsinogenik dan tersimpan di tempat kita menaruh pakaian yang dicuci kering. Kandungan ini juga ditemukan pada spot remover, semir sepatu, dan pembersih kayu.
Solusinya, gunakan sarung tangan saat membersihkan sepatu dan benda-benda berbahan kayu. Jika ingin melakukan dry cleaning, carilah binatu yang tidak menggunakan bahan kimia mengandung perchloroethylene.
7. Penutup jendela dan lantai vinil
Phthalates berpotensi menyebabkan kanker serta mengganggu sistem reproduksi dan pertumbuhan manusia. Zat ini bisa ditemukan pada lantai vinil, tirai kamar mandi, kulit sintetis, penutup jendela, wallpaper, dan benda lainnya yang dibuat dari bahan PVC vinil.
Lebih menyeramkan lagi, kandungan berbahaya ini dapat ditemukan pada kemasan plastik yang digunakan untuk mengemas makanan.
Cobalah menghindari benda-benda yang dibuat dari PVC vinil. Carilah produk yang diberi label phthalate-free.
Mindbodygreen menyarankan untuk membuang mainan plastik yang dibuat sebelum tahun 2008 serta mengganti benda-benda, seperti botol atau wadah dengan benda berbahan kaca atau stainless. Selain itu, pertimbangkan kembali jika ingin menggunakan pembungkus plastik makanan dan wadah plastik.
Baca juga: Mengapa Makam Keturunan Bangsa Viking Bisa Ditemukan di Italia?
8. Pembasmi serangga
Banyak orang menggunakan pembasmi serangga ketika mendapati rumahnya "diserbu" oleh beberapa jenis serangga. Cara ini memang efektif untuk mematikan serangga, namun cara ini juga membahayakan manusia.
Pembasmi serangga banyak mengandung karsinogen glyphosate yang berpotensi menyebabkan kanker. Cermatlah membaca label produknya sebelum menggunakan dan pertimbangkan untuk menggunakan pembasmi serangga alami yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Bila perlu, tanyakan kepada penjual, apakah pembasmi serangga yang hendak Anda beli mengandung karsinogen glyphosate atau tidak.
Dengan menumbuhkan perilaku cermat ketika hendak membeli dan menggunakan barang, peluang kita untuk terhidar dari kanker dapat menjadi lebih besar. Selain itu, dengan diimbangi pola hidup sehat, peluang ini juga akan lebih meningkat.
Source | : | Kompas.com,Reader's Digest,mindbodygreen.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR