Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Roberto Orosei dari National Institute for Astrophysics, mengamati wilayah bernama Planum Australe, yang terletak di selatan ‘topi es’ Mars dari Mei 2012 hingga Desember 2015.
Sebanyak 29 set sampel radar menunjukkan adanya perubahan yang sangat tajam – memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan skema danau.
“Profil radar di daerah ini mirip dengan danau cair yang ditemukan di bawah lapisan es Antartika dan Greenland di Bumi,” tulis peneliti.
Perlu dikonfirmasi lagi
“Ini pertama kalinya ada sumber air yang terdeteksi di Mars. Sangat menarik,” kata David Stillman, ilmuwan senior di Department of Space Studies, Southwest Research Institute.
Meski begitu, Stillman, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa pesawat luar angkasa atau instrumen lainnya perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi penemuan tersebut.
Ia mengingat kembali bagaimana instrumen radar SHARAD milik badan antariksa Italia yang diluncurkan pada 2005, tidak dapat mendeteksi air di bawah permukaan.
“Aneh rasanya jika SHARAD tidak bisa menemukan hal yang sama. Faktanya, SHARAD bahkan tak mampu menembus es Mars dan tidak ada yang tahu alasannya. Oleh sebab itu, saya masih agak skeptis terhadap penemuan ini,” papar Stillman.
Baca juga: NASA Simpan Ratusan Kilogram Batu dari Bulan, Untuk Apakah?
Namun, di sisi lain, para peneliti juga semangat dengan potensi penemuan di masa depan. Jika cairan dapat ditemukan di kutub selatan Mars, kemungkinan itu juga ada di tempat lain di planet tersebut.
Chris Hadfield, astronaut Kanada, melalui akun Twitternya mengatakan bahwa penemuan ini berkaitan dengan pertanyaan mendasar tentang kehidupan.
“Di Bumi, ketika ada air, maka ada kehidupan. Mungkin begitu juga di sana dan kita tidak sendirian,” tuturnya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR