Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog yang menggali sebuah gua di Korea Selatan telah menemukan bukti bahwa manusia mulai menggunakan teknik canggih untuk menangkap ikan sejak 29 ribu tahun lalu. Ini lebih awal dibanding yang diperkirakan sebelumnya.
Hasil penanggalan karbon pada 14 batu gamping yang digali di daerah timur Jeongseoun, pada Juni lalu ini, telah memajukan kembali sejarah penangkapan ikan dengan jaring sebanyak 19 ribu tahun.
Baca juga: Harta Karun Berupa Perhiasan Emas Kuno Ditemukan di Gunung Kazakhstan
Sebelumnya, para peneliti telah menggali batu duga – batu yang digunakan untuk mengukur jaring penangkap ikan – di prefektur Fukui (Jepang) dan Cheongju (Korea Selatan). Namun, penemuan itu berasal dari era neolitik dan berusia sekitar 10 ribu tahun.
“Sementara itu, penemuan terbaru kami menunjukkan bahwa manusia dari zaman Paleolitikum juga sudah aktif menangkap ikan,” papar Han Chang-gyun, direktur Yonsei University Museum.
Baca juga: Perpustakaan dari Zaman Romawi Kuno Ditemukan di Kota Tua Jerman
Batu gamping dengan berat 14-52 gram dan memiliki diameter 37 hingga 56 milimeter tersebut, memiliki ukiran di dalamnya sehingga dapat diikat ke dasar jaring.
“Itu digunakan untuk menangkap ikan kecil di sungai dangkal,” tambah Chang-gyun.
Di gua Maedun tersebut, para peneliti juga menemukan fosil ikan dan hewan lainnya. Begitu pun dengan alat-alat dan serpihan batu dari zaman purba.
Source | : | AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR