Nationalgeographic.co.id - Kurangnya kebutuhan dasar membuat warga Kuba harus memutar otak untuk memanfaatkan barang yang ada. Salah satunya dengan mengubah alat kontrasepsi menjadi alat multifungsi.
Warga Kuba menggunakan kondom untuk berbagai hal, seperti untuk memancing ikan, membantu proses pembuatan minuman anggur, memperbaiki kebocoran, hingga alat mengikat rambut.
Baca juga: 166 Tengkorak Ditemukan Dalam Kuburan Massal di Veracruz, Meksiko
Sanksi perdagangan dari AS yang sudah berlangsung puluhan tahun dan disfungsi perekonomian mengakibatkan toko-toko di Kuba sering kosong tanpa adanya barang dagangan untuk dijual.
Kalaupun ada, barang-barang yang diimpor akan dijual dengan harga yang lebih mahal oleh negara sehingga warga kuba dengan penghasilan US$30 per bulannya tidak akan sanggup untuk membelinya.
Uniknya, kondom justru menjadi barang yang banyak tersedia di Kuba. Bagaimana bisa?
Hal ini terjadi karena negara tersebut memang memfokuskan perhatiannya pada kesehatan seksual, sehingga harga kondom yang dijual dapat dijangkau oleh warga Kuba. Sebagai info, satu kotak yang berisi 3 kondom hanya dijual sebesar 1 peso Kuba (sekitar US$4).
Bentuknya yang kuat dan lentur membuat warga Kuba mengalihfungsikan kondom yang sejatinya adalah alat kontrasepsi dan pencegahan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
“Kami tidak mungkin membiarkan pelanggan kami kesal karena kami tidak dapat melakukan sesuatu. Karena kami tidak memiliki banyak peralatan, maka kami mencari alternatif,” kata Sandra Hernandez, seorang penata rambut di Havana Hairdressers yang menggunakan kondom sebagai ikat rambut, seperti dilansir dari VOA Indonesia pada Senin (10/9/2018).
Baca juga: Saat Dijemput Ajal, Beberapa Orang Justru Ingin Ditinggalkan Sendirian
Selain dijadikan sebagai ikat rambut, kondom juga beralih fungsi menjadi balon perayaan ulang tahun anak, ataupun hiasan-hiasan dalam sebuah acara.
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR