Nationalgeographic.co.id - Ilmuwan mungkin berhasil menemukan cara atas permasalahan yang paling banyak dikeluhkan oleh manusia yang semakin berumur. Mencegah penuaan dini.
Menurut riset yang dipublikasikan dalam Nature Medicine oleh University of Minnesota Medical School, penuaan yang disebabkan oleh sel yang rusak dapat dikurangi dengan cara mengonsumi produk yang disebut Fisetin.
Fisetin adalah produk yang secara alami ada pada buah dan sayuran. Menurut riset yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa kita bisa memperpanjang periode kesehatan.
Baca Juga : Jangan Abaikan Perubahan Warna Kuku Kaki, Pertanda Adanya Penyakit
Saat menua, sel-sel yang rusak akan menumpuk. Ketika sel-sel tersebut mencapai tingkat kerusakan tertentu, sel akan masuk ke fase penuaan.
Sel-sel yang menua kemudian melepaskan penyebab peradangan sebagai isyarat sistem kekebalan agar membersihkan sel-sel yang rusak tersebut.
Pada tubuh manusia muda, sistem kekebalan tubuh mereka akan lebih sehat. Maka dari itu, mereka mampu membersihkan sel-sel yang rusak dengan lebih efisien dan lebih baik.
Seiring dengan bertambahnya usia, proses pembersihan ini menjadi kurang efektif dan sel yang rusak mulai menumpuk di dalam tubuh.
Pada akhirnya, hal ini menciptakan peradangan tingkat rendah yang dapat melepaskan enzim perusak jaringan tubuh manusia.
Para peneliti, Paul Robbins dan Laura Niedernhofer bersama James Kirkland dan Tamara Tchkonia dari MAYO Clinic, mengungkapkan temuan bahwa buah-buahan dan sayuran alami yang mengandung Fisetin akan mengurangi tingkat sel-sel yang rusak dalam tubuh manusia.
Mereka menggunakan tikus berusia tua yang akan mati, yang menjadi subjek uji coba mereka. Tikus-tikus tersebut dirawat dengan senyawa fisetin untuk menentukan apakah ada peningkatan dalam kesehatan dan umur.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kita dapat memperpanjang periode sehat, yang disebut dengan rentang kesehatan, bahkan menjelang akhir kehidupan," ucap Robbins.
Source | : | Kompas.com,dmarge.com |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR