• Berita
    • Sains & Teknologi
    • Sosial
    • Budaya
    • Arkeologi
    • Sejarah
    • Alam
    • Lingkungan
    • Kesehatan
    • Antariksa
    • Travel
  • Foto Lepas
  • Majalah
    • Feature
    • Feature Ekstra
    • Foto Feature
    • Foto Imaji
    • Foto Kilas Balik
    • Foto Di Balik Layar
  • Indonesia 360
    • Jelajah Inspirasi Pendidikan Negeri
    • Jelajah Pulau Samosir dan Danau Toba
    • Teroka Wajah Ibu Kota
    • Kelana di Timur Pulau Jawa
    • Jelajah Karst Sangkulirang Mangkalihat
    • Pesona Alam dan Budaya Kepulauan Togean
    • Menyelami Teluk Cenderawasih
  • Jurnal Xplorasi
  • Home
  • LINGKUNGAN

Mengubah Tambang Tua Menjadi Hutan Pengisap Karbon, Apakah Mungkin?

Loretta Novelia Putri - Jumat, 1 Februari 2019 | 09:00 WIB
Hutan Nasional Monongahela, West Virginia
ablokhin
Hutan Nasional Monongahela, West Virginia

Nationalgeographic.co.id - Sebuah laporan terbaru mengenai perubahan iklim mengungkap bahwa langkah-langkah besar dibutuhkan untuk menghindari munculnya bencana karena peningkatan suhu global.

Dengan pohon dan tumbuhan, alam menyediakan cara terbaik dalam menyerap karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan bumi dari atmosfer. Ketika hutan semakin hilang, salah satu cara untuk memulihkan hutan yang sudah rusak akibat ulah manusia adalah dengan memanfaatkan tambang tua.

Baca Juga : Mencegah Begpackers, Ini yang Dilakukan Thailand dan Hong Kong

Di West Virginia, terdapat deretan tambang batubara yang mencemari bumi. Saat ini, para pakar sedang berusaha untuk mengubah lokasi tersebut menjadi hutan yang dulu pernah menutupi kawasan pengunungan Appalachian di Amerika.

Di dalam Hutan Nasional Monongahela, di West Virginia terdapat hutan perawan yang langka.

"Tinggal di pantai timur Amerika, hanya sedikit tempat yang belum pernah dijamah manusia," ungkap Shane Jones, seorang pakar biologi dari Dinas Kehutanan Amerika.

Hal tersebut, menjadi kabar baik karena hutan cemara merah sangat bagus untuk menyerap karbon dioksida.

"Lihat semua bahan organik ini? Warnanya hitam karena kadar karbon yang dikandungnya sangat tinggi," ucap Jones.

Aikbat dari penebangan dan penambangan batu bara, 90 persen hutan cemara merah telah rusak dan hilang dari Pegunungan Appalachia.

Pembakaran batu bara untuk energi semakin menumpuk karbon dioksida di atmosfer. Jika suhu bumi semakin memanas, maka kebutuhan hutan untuk mengenyahkan CO2 semakin mendesak.

  • 1/
  • 2/
  • Show all
  • Hutan

  • Perubahan iklim

  • Pemanasan global

  • Karbon dioksida

  • Tambang

Source : Kompas.com
Penulis : Loretta Novelia Putri
Editor : Gregorius Bhisma Adinaya

PROMOTED CONTENT

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

  • Suhu Meningkat, Tanah dan Mikroba Semakin Aktif Menyumbang Karbon

  • Peningkatan Karbon Dioksida di Udara Picu Masalah Kekurangan Gizi

  • Bakteri Pemakan Karbon Dioksida Ditemukan Di Samudra Pasifik

  • Pemanasan Global, Satelit NASA Akan Ukur Jumlah Karbon di Hutan Dunia

Popular

Hong Kong Arts Month 2019, Ketika Seni Dihargai Sebagai Sebuah Budaya
Travel Hong Kong Arts Month 2019, Ketika Seni Dihargai Sebagai Sebuah Budaya
x

Grid Network :

Bobo | BolaSport | BolaStylo Cewekbanget | Fotokita | Grid | GridGames | GridHealth | GridMotor | GridOto | Gridpop | Gridvoice | GRID Story Factory | GridHot | Hai | Intisari | iDEA | InfoKomputer | JIP | Juara | Makemac | Motorplus | Nakita | National Geographic Indonesia | Nextren | Nova | Otomania | Otomotifnet | Otoseken | SajianSedap | Stylo | Suar | SuperBall | KG Media

Hak Cipta © Nationalgeographic.Grid.ID 2019 About Us | Editorial | Management | Privacy | Pedoman Media Siber | Contact Us