Dosen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogya, Bambang
Sutrisno berhasil mengembangkan metode deteksi virus penyakit jembrana
atau Jembarana Disease Virus (JDV). Virus jembrana ini adalah virus yang
menyerang ternak sapi dan menyebabkan banyak kematian.
Metode menggunakan teknik hibridasi dot-blot itu didasarkan pada pendekatan genomik yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk deteksi cepat dan akurat. Uji coba metode deteksi virus jembrana ini dilakukan pada sapi bali atau
Bos javanicus. Sapi bali merupakan plasma nutfah Indonesia dengan
karakter reproduksi yang baik, juga mudah dikembangkan dan
disebarkan ke berbagai tempat sebagai hewan ternak potensial.
Sayangnya, hewan ternak potensial ini sangat rawan dengan penyakit
jembrana yang mengakibatkan angka
kematian cukup tinggi. Bahkan dalam waktu 9 bulan, kata Bambang, penyebaran secara cepat ke berbagai daerah di Bali telah mengakibatkan
kematian 60 ribu ekor sapi disertai dampak kerugian ekonomi cukup besar.
Ia melanjutkan, selama ini diagnosis penyakit jembrana yang biasa
digunakan adalah diagnosis klinis yang didasarkan pada gejala klinis
pada gejala penyakit serta teknik diagnosis imunologis. Diagnosis
secara klinis sangat sulit dilakukan
karena memiliki kemiripan dengan gejala penyakit. Sementara itu untuk
diagnosis imunologis, yang masih sering digunkan adalah secara serologik
(ELISA dan antigen presipitasi) maupun secara genomik (RT-PCR dan Real
time RT-PCR).
Dalam penelitiannya, Bambang menggunakan teknik reverse transcriptase
polymerase chain reaction (RT-PCR). Primer yang digunakan dalam teknik
ini adalah dengan gen gag-ca yang merupakan salah satu sekuen gen yang
penting dalam proses infeksi virus.
Keberadaan copy gen gag-ca dalam sel hospes yang terinfeksi diduga cukup
besar karena berperan sebagai gen yang terlibat dalam pembentukan
struktur virus dan menentukan kemampuan virus menginfeksi sel target.
"Makanya diperlukan hibridasi dot-blot sebagai teknik kedua yang diterapkan secara pararael," katanya.
Dengan teknik hibridasi dot-blot ini, memungkinkan puluhan dan ratusan
sampel dianalisis dalam waktu bersamaan menggunakan satu membran.
Teknik ini diharapkan dapat membantu pemeriksaaan rutin
kesehatan hewan dan aktivitas pengendalian penyakit jembrana.
75 Perempuan Berlatih Seni Bertahan Hidup pada Gelaran Women Jungle Survival Course EIGER 2024
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR