Rumput hijau tumbuh di liar di pusara makam Dolly Advonco Chavid yang berada dalam kompleks pemakaman Nasrani Sukun, Kota Malang.
Makam itu menghadap ke barat, lokasinya dekat pintu masuk di baris keempat sebelah kiri.
Makam Dolly kini ramai dicari para jurnalis, menyusul rencana Pemerintah Kota Surabaya menutup area prostitusi di Surabaya tersebut.
Sebagai sosok pendiri kompleks lokalisasi Gang Dolly yang resmi ditutup kemarin itu, Dolly punya daya tarik tersendiri.
Di nisan makam Dolly tertulis D.A. Chavid, kependekan dari Dolly Advonco Chavid. Tertulis, perempuan Belanda ini lahir 15 September 1929 dan meninggal pada 7 Januari 1992.
Dolly menghabiskan masa tuanya di Malang. Selama bermukim di Malang, Dolly tinggal di Kelurahan Kemirahan, bersama anaknya Eddy.
Kini makam dengan arsitektur Eropa ini sudah jarang dikunjungi. Hanya pihak keluarga saja yang menziarahi—itu pun sudah sangat jarang.
Juru kunci makam, Kasemin, berkisah, sebelum tahun 2008, beberapa kali masih ada rombongan dari Surabaya datang berziarah ke makam Mama Dolly. Mereka merupakan para pekerja seks komersial (PSK) Gang Dolly.
"Biasanya mereka dalam jumlah banyak, secara khusus berziarah. Namun, setelah itu sudah tidak ada lagi," ujar Kasemin.
"Kalau tidak salah, retribusi setiap tahun dibayar oleh salah satu cucunya. Dia juga yang paling sering ziarah, terutama menjelang puasa, seperti sekarang ini," kata Kasemin.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR