NASA mengungkapkan bahwa asteroid yang mendekati Bumi tahun lalu, ternyata bukan satu objek, melainkan dua.
Asteroid 2017 YE5 pertama kali terlihat pada 21 Desember 2017 oleh Morocco Oukaimeden Sky Survey. Namun, ia baru mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada 21 Juni lalu.
Hasil pengamatan jarak terdekatnya, menunjukkan bahwa asteroid itu merupakan sistem biner yang terdiri dari dua objek yang saling mengorbit satu sama lain. NASA bahkan mengungkapkan bahwa mereka ‘menari’ bersama.
Baca juga: Mengapa Belum Ada Lagi Manusia yang Mengunjungi Bulan Sejak 1972?
“Hasil observasi mengungkap adanya dua lobus berbeda. Awalnya, orientasi asteroid membuat para ilmuwan kesulitan melihat apakah kedua tubuh mereka terpisah atau menjadi satu. Namun, pada akhirnya, dua objek ini berputar dan memperlihatkan celah yang jelas di antaranya,” jelas NASA.
Penelitian lebih lanjut yang dilakukan di Arecibo Observatory di Puerto Rico, dan Green Bank Observatory di West Virginia pun menunjukkan hasil yang sama.
NASA mengatakan, asteroid kembar ini memiliki karakteristik yang unik.
Tidak seperti asteroid berbatu lainnya, mereka berwarna ‘gelap seperti arang’. Artinya, dua asteroid yang ditemukan di dekat Bumi ini tidak merefleksikan banyak cahaya.
Para ilmuwan juga menduga bahwa mereka mungkin memiliki tingkat kerapatan, komposisi permukaan, dan kekasaran yang berbeda.
Baca juga: Menjawab Berbagai Teori Konspirasi, NASA Buktikan Pendaratan Apollo 11
Dalam 18 tahun terakhir, hanya ada 50 sistem biner yang dipelajari NASA. Oleh sebab itu, asteroid kembar ini dianggap sebagai penemuan langka.
Menurut para ahli, asteroid kembar tersebut tidak akan datang sedekat ini lagi dengan Bumi hingga 170 tahun mendatang.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR