Nationalgeographic.co.id - Alkitab berukuran mini dari abad ke-13 baru saja kembali ke perpustakaan katedral Canterbury di Inggris, setelah menghilang selama 500 tahun.
Kitab abad pertengahan ini hilang pada abad ke-16, ketika Henry VIII memerintah Inggris dan memimpin reformasi yang memisahkan Gereja Inggris dengan Gereja Katolik Roma.
Baca juga: Harta Karun Berupa Perhiasan Emas Kuno Ditemukan di Gunung Kazakhstan
Pada masa itu, ratusan biara dibubarkan, termasuk katedral Canterbury. Akibatnya, Alkitab dan koleksi 30 ribu buku lainnya tersebar dan hilang. Menurut pernyataan dari pihak katedral Canterbury, hanya ada 30 jilid buku yang tersisa.
Pada Juli 2018, katedral akhirnya menemukan kembali Alkitab tersebut dan membelinya di salah satu penjualan buku langka di London dengan harga 100 ribu pounds (sekitar Rp1,8 miliar).
Dana yang digunakan merupakan hibah dari National Heritage Memorial Fund dan donasi-donasi lainnya.
Baca juga: Perpustakaan dari Zaman Romawi Kuno Ditemukan di Kota Tua Jerman
Alkitab abad pertengahan yang dikenal dengan nama Lyghfield ini, kemungkinan dibuat di Prancis. Itu ditulis dalam bahasa Latin di atas perkamen (yang bahannya seperti tisu) dan memiliki beberapa dekorasi.
Lyghfield merupakan Alkitab abad pertengahan yang terlengkap dibanding semua koleksi di katedral.
Alkitab Lyghfield dan teks-teks kuno lainnya, kini termasuk dalam Memory of the World Register UNESCO. Katedral berencana untuk memamerkannya agar banyak orang bisa melihatnya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR