Nationalgeographic.co.id - Bila kita hidup di kota besar, tentu kemacetan adalah teman jalanan yang sering menyapa setiap hari. Entah di hari kerja ataupun di hari libur.
Kondisi ini membuat kita sering khawatir akan udara yang kita hirup, terutama ketika kita berada di jalan raya. Asap kendaraan bermotor sering kali tidak sedap baunya.
Selain panas yang menyengat, kepulan debu, dan padatnya lalu lintas. Panas yang dikeluarkan oleh mesin kendaraan juga sepatutnya membuat saluran pernafasan kita jadi tidak sehat.
Tapi, tentu semua pengorbanan kita hidup di kota dengan semua konsekuensinya untuk mengharapkan penghidupan yang lebih layak. Lantas, apakah tubuh kita bisa tetap sehat ditengah buruknya kualitas udara kota?
Baca Juga: Masker Kain Murah Ternyata Tak Ampuh Lawan Polusi Udara Jakarta
Jawabannya bisa! Bagaimana?
Dilansir dari doktersehat.com, pola makan ternyata mempengaruhi kekebalan tubuh kita dalam melindungi karbon-karbon jahat perusak kesehatan.
Hidup di kota dengan tingkat polusi udara yang buruk membuat tubuh kita perlu memerangi radikal bebas. Radikal bebas ini bisa merusak sel-sel tubuh kita dan berujung pada penyakit yang serius.
Zat dalam tubuh kita yang bertugas melawan radikal bebas adalah antioksidan. Artinya kita harus mengonsumsi banyak makanan yang mengandung banyak antioksidan.
Baca Juga: Hujan Buatan untuk Atasi Pencemaran Udara Jakarta, Bagaimana Metodenya?
Zat antioksidan tersebut bisa kita temui pada buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Dua makanan ini tidak sulit kita cari dan harganya cukup terjangkau bukan? Maka penuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi buah dan sayur secara rutin.
Selanjutnya, jika anda adalah pengguna kendaraan roda dua. Jangan lupa gunakan masker untuk mereduksi efek polusi pada tubuh dan gunakan pakaian yang rapat melindungi kulit dari pancaran langsung sinar matahari.
Lalu, rutin berolahraga seminggu tiga kali untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Olahraga ringan semacam pemanasan kecil sebelum mandi, push up, sit up, atau bisa juga jogging.
Kemudian, bagaimana jika kita tidak sempat melakukan olahraga, sedikit mengonsumsi buah-buahan, dan sayur-sayuran? Sementara udara kota tetap saja penuh karbon tidak sehat.
Cara alternatif lainnya adalah sempatkanlah berkunjung ke daerah alam hijau. Entah itu sekadar piknik, berkemah, atau mendaki gunung. Tujuannya agar tubuh bisa merasakan udara segar tanpa polusi. Sekaligus relaksasi dan refleksi diri dari penatnya kehidupan kota.