Nationalgeographic.co.id - Penelitian terbaru yang dipimpin ilmuwan dari Max Planck Institute for Chemistry ini, menyatakan bahwa pencemaran udara bertanggung jawab atas sembilan juta kelahiran prematur setiap tahunnya. Angka ini meningkat dua kali lipat dari yang diperkirakan.
Data menunjukkan pencemaran udara menjadi penyebab 8,8 juta kematian. Di Eropa sendiri, diyakini ada sekitar 790 ribu orang yang mengalami kematian dini akibat udara buruk.
“Dengan ini, artinya polusi udara menyebabkan lebih banyak kematian ekstra dalam setahun dibanding rokok yang memicu 7,2 kematian pada 2015,” papar Profesor Thomar Munzel, peneliti dari Department of Cardiology at the University Medical Centre Mainz.
“Merokok bisa dihindari, tapi polusi tidak,” imbuhnya.
Baca Juga: Paparan Polusi Udara Sebabkan Masalah Kesehatan Mental Bagi Anak Muda
Tak ada yang bisa lolos dari polusi udara, demikian peringatan PBB pada Hari Lingkungan Sedunia, dimana sembilan dari 10 orang di planet ini saat ini menghirup udara yang telah tercemar.
Akibatnya krisis kesehatan global terus meningkat, dimana saat ini saja sekitar 7 juta orang kehilangan nyawanya per tahun, menurut World Health Organization (WHO).
Pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan tenaga listrik, menjalankan alat transportasi, dan industri adalah kontributor utama dari polusi udara selain juga sumber utama emisi karbon penyebab naiknya suhu di planet ini – dan mengatasi kedua permasalah secara bersama-sama dapat membawa manfaat substansial bagi kesehatan publik.
Baca Juga: Penelitian: Polusi Udara Membunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Rokok
Berikut ini beberapa fakta terhadap dampak polusi udara pada manusia akibat polusi udara dan kaitannya dengan perubahan iklim:
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR