Berebut Ladang Minyak, Lelakon Perang Dunia Kedua di Kilang Palembang

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 11 Juli 2021 | 10:00 WIB
Sekelompok pasukan Inggris, Australia, India dan Cina ditangkap oleh pasukan Jepang selama jatuhnya Singapura, 15 Februari 1942. (Paul Popper)

 

Minyak Sumatra amat penting bagi Jepang. Bahkan 38 persen impor minyak yang dilakukan Jepang berasal dari Hindia Timur. Maka, serdadu mulai dikirimkan sekitar Mei 1940, dan diperintahkan untuk menguasai pusat-pusat minyak terpenting seperti Plaju.

Khawatir akan jatuhnya kilang minyak ke tangan musuh, pemerintah Belanda memerintahkan serdadunya untuk menghancurkan fasilitasnya sebelum pasukan Jepang masuk.

Otoritas Batavia mengancam dan berbohong bahwa saat ini mereka memiliki 500.000 ton minyak di penyimpanan Palembang. Apabila Jepang tetap bersikeras beroperasi, Belanda tak segan-segan melepaskan 10.000 ton minyak per harinya ke Sungai Musi untuk membakar rombongan Jepang di Sungai.

Baca Juga: Koninklijke Olie, Perusahaan Minyak Kerajaan Belanda Kelahiran Langkat

Penerjun payung Tentara Kekaisaran Jepang sedang mengakses peti kemas mereka untuk mengeluarkan senapan mesin ringan, senapan dan peluncur granat selama pertempuran Palembang, 13 Februari 1942. (Wikimedia Commons)

Foto areal kilang minyak Bataafse Petroleum Maatschappij (BPM) di Plaju, Sumatera Selatan, sekitar 1935. (KITLV)

Baca Juga: Nagari Sijunjung: Emas Hitam Tuan De Greve sampai Jejak Jepang

"Sementara itu, setelah jatuhnya Prancis, Jepang menduduki pangkalan udara dan Angkatan Laut di Indocina Prancis," tulis de Vries. "Segera, Presiden Amerika Roosevelt mengumumkan pada Agustus 1941 embargo ekspor minyak, termasuk pembekuan semua transfer bank."

Perekonomian Jepang pun tergencet. Diperparah, Inggris Raya dan pemerintah Belanda yang berada di pengasingan London, segera melakukan hal serupa.

Tindakan selanjutnya, pemerintah koloni di Batavia menyatakan perang pada 8 Desember 1941--sehari setelah Pearl Harbor dibabat Jepang.

11 Januari 1942 tanpa menghiraukan pernyataan perang,  angkatan laut Jepang mulai menaklukan tempat kilang minyak Hindia Belanda. Dimulai dari Tarakan, dan dilanjutkan hingga Balikpapan.

Kilang minyak Jepang di Palembang terbakar saat diserang oleh pesawat Inggris. Foto pada Januari 1945, dari salah satu pesawat penyerang. (Imperial War Museums)

Baca Juga: Sejarah Perusahaan Global dalam Eksplorasi Minyak di Hindia Belanda