Singkap Dinamika Kekuasaan di dalam Tembok Harem Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Kamis, 6 Juni 2024 | 08:00 WIB
Harem Kekaisaran Tiongkok, subjek yang diselimuti misteri dan intrik, telah lama memesona para sejarawan, cendekiawan, dan pembaca. Bagaimana dinamika kehidupan di dalam harem? (Sun Wen)

Nationalgeographic.co.id—Harem Kekaisaran Tiongkok, subjek yang diselimuti misteri dan intrik, telah lama memesona para sejarawan, cendekiawan, dan pembaca. Harem di Kekaisaran Tiongkok sering dianggap hanya sebagai tempat tinggal permaisuri dan selir kaisar.

Namun harem sebenarnya merupakan mikrokosmos kompleks yang berisi kekuasaan, pengaruh, dan makna budaya.

Harem Kekaisaran Tiongkok bukan hanya tentang kemewahan semata. Di harem, politik dan hubungan pribadi saling terkait. Perempuan dari berbagai latar belakang berkumpul di bawah satu atap dan tempat di mana pewaris takhta di masa depan dibesarkan.

Memahami Harem Kekaisaran Tiongkok sangat penting untuk memahami konteks masyarakat Tiongkok Kuno. Pasalnya, harem adalah bagian penting dari istana kekaisaran dan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan kaisar.

Kapan harem Kekaisaran Tiongkok mulai terbentuk?

Harem Kekaisaran Tiongkok Kuno berakar kuat pada periode dinasti. Mulai dari awal Dinasti Qin pada tahun 221 SM hingga akhir Dinasti Qing pada tahun 1912 M.

Setiap dinasti memiliki ciri khas dan norma masyarakatnya masing-masing, yang tercermin dalam struktur dan fungsi harem.

Harem bukanlah institusi yang statis. Sebaliknya, harem berevolusi seiring berjalannya waktu, beradaptasi dengan perubahan lanskap politik, sosial, dan budaya pada periode dinasti yang berbeda.

Mengutip dari laman History Skills, “Pada awal dinasti, seperti Han dan Tang, harem relatif kecil dan mudah dikelola.”

Permaisuri dan selir kaisar sebagian besar berasal dari keluarga bangsawan. Saat itu, peran utama mereka adalah melahirkan dan membesarkan anak-anak kaisar.

Namun, seiring berkembangnya dinasti, harem bertambah besar dan kompleks. Pada masa Dinasti Ming dan Qing, harem menjadi institusi yang luas dan rumit, menampung ratusan, terkadang ribuan, wanita. Termasuk istri kaisar, selir, kerabat wanita, dan sejumlah besar kasim dan pelayan perempuan.

Baca Juga: Chang'an, Ibu Kota Terpenting dan Terbesar di Kekaisaran Tiongkok