Singkap Dinamika Kekuasaan di dalam Tembok Harem Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Kamis, 6 Juni 2024 | 08:00 WIB
Harem Kekaisaran Tiongkok, subjek yang diselimuti misteri dan intrik, telah lama memesona para sejarawan, cendekiawan, dan pembaca. Bagaimana dinamika kehidupan di dalam harem? (Sun Wen)

Hierarki harem di Kekaisaran Tiongkok

Istilah harem berasal dari kata Arab "haram", yang berarti terlarang atau suci.

Dalam konteks Tiongkok Kuno, harem mengacu pada tempat tinggal pribadi kaisar, tempat tinggal permaisuri, selir, dan kerabat perempuannya.

Harem adalah tempat yang terlarang bagi kebanyakan pria, kecuali kaisar dan kasim yang bertugas di dalamnya.

Harem kekaisaran bukan hanya ruang fisik; itu adalah institusi yang kompleks dengan hierarki, aturan, dan adat istiadatnya sendiri.

Di puncak hierarki ini adalah kaisar, diikuti oleh permaisuri, yang merupakan istri resmi kaisar. Permaisuri memegang pangkat tertinggi di antara wanita di harem. Permaisuri sering kali dipilih dari keluarga bangsawan dan diharapkan melahirkan pewaris kaisar. Dia juga memainkan peran penting dalam mengelola harem dan menjaga ketertiban di dalam temboknya.

Di bawah permaisuri adalah selir kekaisaran, yang diberi peringkat berdasarkan sistem gelar dan pangkat yang kompleks.

Peringkat ini tidak statis. Peringkat di harem dapat berubah berdasarkan keinginan kaisar, kelahiran anak laki-laki, atau pengaruh keluarga perempuan.

Para selir terutama bertanggung jawab melahirkan anak-anak kaisar. Namun mereka juga berperan dalam kehidupan sosial dan budaya harem.

Selain permaisuri dan selir kaisar, harem juga menampung kerabat perempuan kaisar, seperti ibu, saudara perempuan, dan putrinya.

Perempuan-perempuan ini sering kali mempunyai pengaruh besar dalam harem. Mereka juga berperan dalam dinamika kekuasaan istana Kekaisaran Tiongkok.

Baca Juga: Pasang Surut Shaolin dan Biksu Legendarisnya di Kekaisaran Tiongkok