Nationalgeographic.co.id - Seorang teman pernah bertanya mengenai lokasi yang sesuai untuk foto pranikah mereka. Saya pun menyarankan Kepulauan Seribu sebagai jawaban dari pertanyaan mereka.
Tanpa pikir panjang, dia mengeluarkan ponsel pintarnya dan melakukan pencarian informasi terkait calon destinasi di utara Jakarta ini. Tanpa diduga, laki-laki yang bekerja pada sebuah perusahaan media ini pun setuju dengan saran ini.
Rasanya hampir semua orang yang pernah berkunjung ke Kepulauan Seribu akan setuju bahwa pulau-pulau yang ada di sana memiliki romantisme tersendiri. Matahari terbit dan Matahari terbenam dapat dinikmati di sana tanpa terhalang oleh beton-beton raksasa. Bahkan kita bisa menjemput dan mengantarkan sang surya pada batas horizon.
Baca Juga : Tenda dan Homestay, Berlibur ala Backpacker di Tanjung Lesung
Menjelang musim liburan, kabupaten administrasi di DKI Jakarta ini ramai didatangi oleh banyak orang yang hendak melakukan sesi foto pranikah. Biasanya mereka hanya menghabiskan satu hari di sana.
Memang bagi sebagian pulau akan ada petugas yang mengenakan biaya untuk sesi pemotretan ini, tetapi banyak juga yang tidak mengenakan biaya apapun.
Pulau Bulat, Pulau Dolphin, Pulau Bira, dan beberapa pulau lain menjadi target utama para pasangan yang akan menikah ini. Pantai yang berwarna cerah, landai, posisi Matahari terbit dan tenggelam, dan kemudahan akses menjadi alasan utama beberapa pulau di sana menjadi destinasi favorit.
Apa saja yang harus diperhatikan
Layaknya berkunjung ke tempat lainnya, singgah di Kepulauan Seribu tentu juga membutuhkan beberapa perhatian dan persiapan tersendiri. Apalagi jika Anda datang untuk melakukan sesi pemotretan pranikah. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan Anda sebelum berangkat.
1. Tentukan tanggal
Seindah apapun pulau yang hendak Anda datangi, tentunya masih menggunakan moda transportasi laut. Oleh karena itu keadaan gelombang laut harus menjadi hal yang diperhitungkan dengan baik.
Caranya tidaklah sulit. Gelombang laut biasanya mengikuti keadaan cuaca yang terjadi di wilayah terkait. Hindari bulan-bulan yang menjadi musim hujan dengan curah tinggi, seperti November hingga Januari.
2. Persiapkan tempat berganti pakaian yang sesuai
Tidak semua pulau memiliki fasilitas tertutup untuk berganti pakaian. Bahkan beberapa pulau yang disebutkan sebelumnya hanya terdiri dari pepohonan dan tanaman liar. Oleh karena itu, ada baiknya Anda juga memikirkan bagaimana cara berganti pakaian, terutama untuk pihak wanita.
Hal ini biasanya disiasati dengan kain besar yang kita lingkari di sekililing orang yang ingin berganti pakaian. Namun bila hal ini merepotkan atau tidak ada orang lain yang dapat membantu Anda, beli atau sewa saja ruang ganti portable yang dapat dengan mudah dibongkar pasang.
Baca Juga : Gunung Anak Krakatau dan Tanjung Lesung, Wisata yang Tak Terpisahkan
3. Persiapkan perbekalan makanan dan minuman
Apa jadinya bila Anda melakukan sesi pemotretan dalam keadaan lapar? Wajah Anda bisa saja tertangkap dengan raut muka yang tidak prima. Terlebih lagi sebagian besar pulau di sana tidak terdapat tempat berjualan makanan.
Bawa saja perbekalan makanan bersama Anda untuk menghemat waktu pengambilan gambar. Bayangkan, berapa banyak waktu yang terbuang dengan perjalanan menyeberangi pulau untuk mencari makanan.
4. Lakukan pencarian mengenai spot terbaik
Hal ini akan sangat berguna untuk menghemat waktu selama sesi foto. Anda harus membuat daftar yang baik mengenai destinasi dan lokasi persisnya secara detil. Mudahnya adalah dengan mencontoh foto yang sudah pernah dibuat, cari lokasinya. Bila perlu tentukan lokasi yang sesuai dengan arah Matahari untuk membuat.
5. Bawa tempat sampah
Sesi pemotretan tentunya akan menyisakan sampah-sampah dari perbekalan yang Anda bawa. Setidaknya pembungkus makanan atau kemasan minuman. Sebagai "wisatawan" yang cerdas dan bertanggung jawab, Anda harus membawa wadah untuk mengumpulkan sampah yang dihasilkan.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR