Peningkatan ini memiliki konsekuensi signifikan pada rantai makanan, terumbu karang, dan area rentan banjir. Itu juga memengaruhi negara-negara miskin dengan penduduk padat seperti Bangladesh yang menampung 160 juta orang.
Dalam sebuah analisis pasang surut selama beberapa dekade, para ilmuwan mengungkapkan bahwa gelombang pasang, naik jauh lebih cepat dari rata-rata global Bangladesh yang terletak di Delta Gangga, jaringan sungai dan aliran air yang rumit.
Sugata Hazra, ahli kelautan di Jadavpur University, mengatakan, akan ada daratan yang hilang di Sundarbans dan itu berdampak pada harimau benggala.
Baca Juga : Setelah Plastik, Radioaktif Sisa Nuklir Perang Dingin Ditemukan Pada Hewan Laut Dalam
Beberapa langkah telah diambil untuk melindungi wilayah dataran rendah yang menjadi tempat tinggal harimau di sana. Tanaman yang dapat bertahan hidup dengan tingkat salinitas air yang lebih tinggi sedang diperkenalkan.
Pemerintah juga telah membangun tembok antigelombang dan melakukan redistribusi sedimen secara alami untuk meningkatkan ketinggian beberapa pulau.
Meski begitu, Prerna Singh Bindra, pengarang The Vanishing: India’s Wildlife Crisis mengatakan bahwa habitat harimau benggala akan terus menyusut. Baik karena perubahan iklim atau perkembangan industri.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR