Namun, setelah diidentifikasi, jejak satwa yang ditemukan itu merupakan bekas seekor tapir, ungkap Kepala BBKSDA Riau, Suharyono saat memberikan konfirmasi kepada Kompas.com.
Baca Juga: Ancam Konservasi Harimau, Proyek Uranium di India Menuai Banyak Protes
Setelah melakukan beberapa pengecekan atas temuan ini, petugas meyakini jejak kaki tersebut bukanlah jejak kaki harimau sumatera melainkan jejak tapir yang keluar habitatnya akibat terganggu karhutla yang masih terus berlangsung.
Petugas BKSDA menginformasikan kepada warga agar tidak panik jika menemui tapir, karena hewan ini tidak berbahaya. Warga juga dilarang memburu tapir karena hewan tersebut dilindungi undang-undang.
Warga juga dihimbau agar segera melapor ke BKSDA Riau bila menemukan jejak serupa melalui Call Center 081374742981.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR