Nationalgeographic.co.id - Cairan tubuh memainkan peran penting bagi tubuh Anda. Mulai dari membantu kinerja jutaan sel dan organ di dalam tubuh, hingga mengendalikan suhu tubuh tetap normal. Ya, semakin padat aktivitas yang Anda lakukan, kinerja organ tubuh akan semakin meningkat.
Apalagi jika aktivitas tersebut Anda lakukan di bawah terik matahari. Itu artinya, cairan tubuh akan berkurang dalam jumlah banyak. Supaya Anda keseimbangan cairan tubuh tetap terjaga, Anda perlu mengganti cairan tersebut. Bila tidak, dehidrasi (kekurangan cairan) bisa terjadi.
Baca Juga: Empat Obat yang Dapat Merusak Mata Jika Digunakan Sembarangan
Dehidrasi membuat Anda merasa sangat haus. Mulut Anda akan terasa kering, konsentrasi bisa terganggu, dan tubuh jadi lemas. Tentunya, hal ini bisa mengganggu aktivitas, bukan?
Agar pekerjaan Anda dapat berjalan lancar, Anda perlu mencegah dehidrasi di tengah aktivitas padat saat cuaca panas. Ikuti beberapa caranya di bawah ini.
Kunci untuk mencegah dehidrasi adalah perbanyak minum air. Nah, pilihan air yang sangat bagus ketika Anda beraktivitas di bawah terik matahari, yakni air putih. Suhunya tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.
Minum air panas bisa memicu keringat yang dikeluarkan tubuh semakin banyak. Sementara minum air dingin, yang dianggap sebagian besar orang adalah minuman menyegarkan saat cuaca panas, ternyata bukan pilihan yang tepat.
Saat beraktivitas, suhu tubuh akan naik. Jika Anda minum air yang dingin, tubuh akan memaksa penurunan suhu dengan cepat. Ini tidak baik untuk kesehatan. Jadi, lebih baik minum air dengan suhu normal alias sejuk untuk mencegah dehidrasi di tengah cuaca panas.
Saat Anda merasa haus sebaiknya hentikan aktivitas dan minum segera. Jangan menunda minum air karena risiko Anda mengalami dehidrasi akan semakin besar.
Bila Anda cemas, aktivitas padat membuat Anda lupa minum, manfaatkan aplikasi atau fitur canggih di ponsel Anda sebagai pengingat untuk minum air.
Atur waktu minum sesuai dengan aktivitas yang Anda lakukan. Jika cukup berat, Anda bisa mengatur alarm minum air setiap 1 atau 2 jam sekali untuk mencegah dehidrasi saat cuaca panas.
Walaupun Anda disarankan banyak minum air, bukan berarti Anda boleh minum air secara berlebihan. Terlalu kebanyakan minum, membuat perut Anda kembung dan harus bolak-balik ke kamar mandi. Akibatnya, aktivitas akan terhambat meski Anda berhasil mencegah dehidrasi di tengah cuaca panas.
Jadi, untuk memastikan kebutuhan cairan tercukupi atau tidak, Anda bisa melihatnya dari warna urin. Jadi, saat buang air kecil, perhatikan warna urin yang Anda keluarkan dari tubuh.
Bila warnanya jernih, tandanya kebutuhan cairan Anda tercukupi dengan baik. Sebaliknya, bila urin berwarna kuning pekat, Anda harus meningkatkan asupan cairan segara mungkin.
Meski bukan cara utama, makan buah bisa Anda jadikan sebagai cara tambahan untuk mencegah dehidrasi saat cuaca panas. Pilih buah segar yang mengandung banyak air, misalnya semangka, jeruk, melon, belimbing, atau nanas.
Selain kandungan airnya yang cukup banyak dibanding buah lain, makanan tersebut juga mengandung kalori. Itu artinya, buah tersebut bisa menyumbang energi yang mendukung aktivitas Anda.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bagus Dikonsumsi Saat Demam
Selain dehidrasi, beraktivitas di bawah sinar matahari juga membuat Anda kulit lebih gelap. Jadi, pakai tabir surya sesering mungkin sebagai pelindung kulit.
Anda juga bisa menggunakan perlengkapan tambahan, seperti payung atau topi. Ini meningkatkan efektivitas pencegahan dehidrasi selama Anda beraktivitas di bawah terik matahari. Payung dan topi berdaun lebar mengurangi paparan sinar matahari yang menimbulkan sensasi panas di kulit yang menyebabkan Anda berkeringat.
Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Cegah Dehidrasi dengan 5 Cara Ini di Tengah Aktivitas Padat dan Cuaca Panas". Penulis: dr. Chrisendy Hakim.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR