Nationalgeographic.co.id - Busa putih menutupi salah satu pantai paling terkenal di Chennai, India, selama empat hari berturut-turut. Ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai bahaya pencemaran di negara tersebut.
Anak-anak terlihat bermain dan berswafoto di tengah busa di Pantai Marina tersebut, meskipun tercium bau menyengat dari sana. Para nelayan pun diminta untuk tidak pergi ke laut akibat busa itu.
Baca Juga: Akibat Konflik Kepentingan, Lebih dari 1.700 Pembela Lingkungan Dibunuh dalam Enam Tahun
Menurut para dokter, busa tersebut akan menimbulkan masalah kesehatan kulit. Saat ini, Tamil Nadu Pollution Control Board sedang menganalisis lebih lanjut sampel busa yang tersebar beberapa kilometer di sepanjang pantai.
"Sebenarnya tidak baik bagi orang-orang untuk bermain di tengah busa tersebut, tapi mereka tidak memahami risikonya," kata Pravakar Mishra, ilmuwan di National Centre for Coastal Research di Chennai, yang telah melihat pencemaran busa yang semakin parah seiring berjalannya waktu.
Peristiwa ini juga ditakutkan akan mengulang sejarah 2017 di mana ribuan ikan mati terbunuh akibat polusi di pantai yang sama.
Jeyaseelan, seorang nelayan, mengatakan para pelanggan tidak ingin membeli ikan yang ia tangkap beberapa hari terakhir. "Semua orang berpikir itu tercemar. Pendapatan saya terbuang sia-sia," ujarnya.
Baca Juga: Paus Sperma Ditemukan Mati dengan 100 Kilogram Sampah di Perutnya
Para ahli menyalahkan hujan lebat yang telah membawa limbah tersebut ke laut. Menurut Mishra, busa itu berasal dari sisa deterjen yang kemudian tercampur dengan limbah lainnya. Diketahui bahwa hanya 40% limbah di Chennai yang bisa dikelola dengan baik.
"Sisanya mengalir ke laut, dan inilah yang terjadi sekarang," ujarnya.
Mishra menambahkan, pencemaran menjadi ancaman terbesar bagi pantai-pantai di India saat ini. Tidak hanya busa beracun, tapi juga sampah plastik yang membunuh hewan-hewan laut.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR