Makna pionir bagi Maurilla ialah sesederhana bercerita pada orang sekitar terhadap apa yang kita lakukan untuk berbagi pengalaman. Berbagi pengalaman bisa dilakukan melalui media sosial dan mengajak keluarga menonton film dokumenter tentang lingkungan.
"Kita tidak bisa memaksa orang lain, yang bisa kita lakukan adalah bercerita tanpa menggurui. Berbagi pengalaman melalui sosial media adalah suatu hal yang powerful," ungkapnya.
Tantangan pada gaya hidup ini ialah diri sendiri. Bahwa seseorang perlu meminimalkan sampah dan membuka akses kepada semua orang untuk belajar akan gaya hidup ini. Terkadang pula ada pandangan yang kurang terpat terhadap gaya hidup nol sampah. Seperti sudut pandang nol sampah anti plastik, rumit, dan mahal.
Pada akhir pemaparan, Gita Laras Widyaningrum memberikan epilog terkait sesi berbagi cerita yang telah disampaikan Mauril. Jika ingin menerapkan zero waste, kita harus memiliki alasan atau motivasi yang kuat. Kemudian, kita juga harus mengaudit sampah yang kita hasilkan sendiri.
Kita juga bisa menjadi pionir dengan berbagi cerita dan pengalaman kita kepada orang lain atau melalui media sosial. Namun, sebaiknya jangan memaksa, karena setiap orang memiliki titik baliknya sendiri.
Pada dasarnya, semua orang adalah agen perubahan. Menurut Mauril, prinsip keberlanjutan memang harus dimulai dari diri sendiri. Namun, Bumi tidak butuh satu orang sempurna untuk melakukan zero waste. Bumi butuh banyak orang yang melakukannya meski belum sempurna.
Oleh sebab itu, Gita mengatakan: "Saya, kamu, kita, bisa sama-sama mulai melakukan perubahan dan menerapkan gaya hidup minim sampah demi lingkungan yang lebih baik "
Source | : | Inspirasi Perempuan Untuk Perubahan Lingkungan |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR