Konsisten pada gaya hidup ini harus dengan alasan yang kuat. Kegelisahan dari pengalaman Maurilla saat di Bali adalah salah satu alasan yang kuat tersebut.
Baca Juga: DK Wardhani: Melindungi Lingkungan dengan Rumah Tangga Minim Sampah
Gaya hidup nol sampah perlu dilakukan secara kolektif atau bersama untuk memberikan dampak yang signifikan baik pada alam maupun lingkungan sendiri menurut Maurilla.
"Tidak perlu memerukan satu orang yang sempurna melakukan zero waste tetapi perlu orang banyak yang melakukanya secara tidak sempurna,"ucapnya.
Maurilla mengutip KLHK bahwa sampah nasional berjumlah 0,7 kg untuk satu orang per harinya. Jika dihitung, terdapat 175.000 ton per hari dan 64 juta ton sampah per tahun.
Ia juga mengatakan bahwa lebih dari 50 persen sampah di Indonesia adalah sisa organik. "Kita bayangkan kalau bisa memilah dan melakukan kompos, itu sudah bisa mengurangi beban sampah di Indonesia untuk satu orang,"
Untuk melakukan gaya hidup nol sampah, Maurilla Imron melakukan 6 R. Yakni Rethink (konsumsi), Refuse (menolak tas plastik), Reuse (menggunakan tas kain), Reduce (menggunakan clodi dan sampah tisu basah), Rot (kompos), dan Recycle (pilah sampah). Walaupun Maurilla melakukan 6-R, menurutnya zero waste adalah sebuah proses yang tidak sempurna, namun berdampak bagi Bumi.
Gaya hidup yang dapat dimulai ialah audit sampah. Memilah-milih sampah yang kita keluarkan setiap harinya. Dengan audit ini maka kita akan mengatur permintaan mana yang kita butuhkan ke pasar.
Contoh lain untuk memulai ini ialah kompos sampah biji kurma. Bulan Ramadan adalah alasan baik untuk memulai kompos di rumah karena biji ini adalah sampah sisa organik, ungkapnya.
Seperti pada pemaparanya di awal, bahwa gaya hidup ini harus berfokus pada hal yang bisa kita kontrol. Maurilla memberi contoh saat dirinya dan keluarga terpaksa menggunakan popok sekali pakai ketimbang popok cuci ulang saat melakukan perjalanan jauh. Ia mengatakan bahwa ada hal-hal yang kita tidak bisa paksakan dalam situasi dan kondisi tertentu.
Layaknya hidayah, gaya hidup nol sampah harus di jemput ungkap Maurilla. Karena gaya hidup ini adalah cara untuk berterima kasih kepada alam.
Source | : | Inspirasi Perempuan Untuk Perubahan Lingkungan |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR