Nationalgeographic.co.id - Pada tahun 2014 terungkap bahwa nama samaran misterius 'The Connor Brothers' sebenarnya adalah seniman James Golding dan Mike Snelle. Sejak saat itu nama dan gaya mereka terkenal di seluruh dunia, dengan slogan-slogan yang bernas tentang latar belakang budaya pop.
Seniman Inggris ini sekarang berharap untuk menjangkau audiens yang lebih besar dengan penambahan seni Arab. Ini adalah pertama kalinya bahasa lain dimasukan ke dalam karya mereka.
Baca Juga: Masker Sutra dengan Simbol Keberuntungan Karya Desainer Tiongkok
Karya-karya unik itu seharusnya diluncurkan di sebuah pameran eksklusif di Dubai, tetapi karena pembatasan COVID-19, pameran ini dilakukan secara online di mana mereka menjual karya seni Arab dan Inggris ke wilayah Timur Tengah.
"Kami sangat senang untuk terus maju dan melakukan sesuatu dalam format yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," jelas James Golding di halaman euronews (20/05/2020). Dua puluh persen dari pendapatan mereka disumbangkan ke Dana Solidaritas Komunitas Emirat Arab melawan COVID-19.
Tidak asing dengan kegiatan amal, pada bulan April, Connor Brothers menjual 300 karya seni dalam 30 menit untuk membantu mengumpulkan uang di Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
Baca Juga: 'Bertahanlah di Rumah', Kolaborasi 70 Seniman Indonesia Membaca Puisi Tentang Pandemi
Bagi Connor Brothers, tidak ada topik yang dilarang dari karya seni mereka. "Sejak awal kami menggunakan humor sebagai cara untuk melunakkan hal-hal yang rumit," kata Golding. "Kami selalu membuat lelucon, betapa gelap pun topiknya dan saya pikir itu terus berlanjut sepanjang pekerjaan. Seringkali agak gelap tapi juga dengan selera humor yang bagus."
Menurut Mike Snelle, hubungan komedi membantu menghilangkan penilaian atau tekanan yang ada ketika memproduksi seni bersama. Pun pada krisis kesehatan saat ini, Golding menambahkan bahwa bab negatif ini akan membawa sesuatu yang positif dan kreatif darinya.
Baca Juga: Seniman Ciptakan Lukisan dari Kisah-Kisah dan Berita COVID-19
Source | : | The National,Euronews |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR