Nationalgeographic.co.id - Musang berkaki hitam merupakan mamalia yang terancam punah di Amerika. Namun pada 31 Desember 2020 telah lahir musang berkaki hitam bernama Elizabeth Ann, kloning dari sel musang bernama Willa yang telah meninggal lebih dari 30 tahun yang lalu.
Upaya ini adalah hasil kemitraan antara U.S Fish & Wildlife Service dengan para peneliti dan partner pemulihan spesies di Revive & Restore, ViaGen Pets & Equine, San Diego Zoo Global, dan
the Association of Zoos and Aquariums.
"Meskipun penelitian ini masih preliminary, ini adalah kloning pertama dari hewan asli yang terancam punah di Amerika Utara, dan ini menjanjikan sebagai upaya berkelanjutan untuk melestarikan musang berkaki hitam," kata Noreen Walsh, Direktur Service’s Mountain-
Prairie Region pada sebuah rilisan pers.
Saat ini, semua musang berkaki hitam diturunkan dari tujuh individu dan menghasilkan genetik yang unik. Ini sebuah tantangan untuk memulihkan spesiesnya. Kloning dapat membantu mengatasi keragaman genetik yang signifikan dan hambatan ketahanan penyakit untuk mendukung konservasi habitat dan pembentukan kembali habitat tambahan
populasi di alam liar.
Tanpa jumlah keragaman genetik yang tepat, suatu spesies sering kali menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan kelainan genetik, serta kemampuan beradaptasi yang terbatas di alam liar dan tingkat kesuburan yang menurun. Keragaman genetik yang terbatas membuatnya
sangat sulit untuk memulihkan suatu spesies sepenuhnya.
Baca Juga: Hajjah Rangkayo Rasuna Said, 'Singa Betina' yang Hidup di Tiga Masa
Jumlah dari individu kecil ini menciptakan tantangan untuk ketahanan lingkungan yang berubah karena keragaman genetik spesies yang terbatas dan menghadapi ancaman penyakit yang muncul.
Sebelumnya, Willa ditangkap di antara individu liar terakhir, ia tidak memiliki keturunan yang hidup. The Wyoming Game & Fish Department memiliki pandangan jauh ke depan, untuk melestarikan gen miliknya, mengirim sampel ke San Diego Zoo Global’s Frozen Zoo pada 1988.
"San Diego Zoo Global’s Frozen Zoo dibuat lebih dari 40 tahun yang lalu dengan harapan
akan memberikan solusi untuk tantangan konservasi di masa depan,” kata Oliver Ryder, Direktur
Genetika Konservasi, Kebun Binatang San Diego Global.
Sebuah studi genom mengungkapkan bahwa genom Willa memiliki variasi unik tiga kali lebih banyak daripada populasi yang hidup. Karena itu, jika Elizabeth Ann berhasil kawin dan bereproduksi, dia bisa memberikan keragaman genetik yang unik pada spesies.
Pada tahun 2018, organisasi konservasi alam liar, Revive & Restore memulai analisis genetik dan bukti uji konsep. Pekerjaan ini dibangun di atas kemajuan terkini dalam proses kloning yang dikembangkan oleh ViaGen Pets & Equine, yang berhasil membuat embrio dari garis sel beku dan menanamkannya ke musang domestik sebagai pengganti induknya.
Induk pengganti kemudian dipindahkan dari ViaGen Pets & Equine ke Service’s National
Black-Footed Ferret Conservation Center (NBFFCC) pada pertengahan kehamilan untuk melahirkan kloning.
Hingga kini, Elizabeth Ann masih dalam pemantauan untuk kelangsungan hidupnya. Sementara ia dan induk penggantinya dipisahkan dengan musang berkaki hitam lain, dan menjalankan hidupnya di NBFFCC.
Source | : | Press Release Innovative Genetic Research Boosts Black-foote |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR