Meski sejatinya terusan ini dibangun pada 1869 atas kerjasama pemerintah Prancis dan Mesir, nyataya Konvensi Konstantinopel 1888 membuat Terusan Suez jadi kawasan netral di bawah perlindungan Inggris.
Mengetahui nasionalisasi yang dilakukan Gamal Abdel Nasser, Inggris pun segera mengambil tindakkan dengan Prancis.
Konfrontasi pun bermula dari penyerangan Israel atas Sinai pada 29 Oktober 1956. Konfrontasi itu menyebabkan Terusan Suez ditutup, dan membuat akses penguruman barang lewat Selat Tiran-Teluk Aqabah dibuka kembali.
Awalnya, Inggris dan Prancis mengutuk tindakan Israel. Kedua negara meminta agar militer Israel dan Mesir mundur dari wilayah itu.
Nasser justru menolak mundur. Akibatnya, Inggris dan Prancis pun menurunkannya di sepanjang Terusan Suez pada 5 November 1956. Tindakan ini memicu kebencian orang Mesir atas dominasi Inggris sejak 1880-an.
Baca Juga: Pengalaman Masuk Kapal Selam KRI Nanggala-402: Hati-hati Kepala Anda!
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR