Nationalgeographic.co.id—Petunjuk keberadaan pohon-pohon yang membatu telah menghasilkan salah satu penemuan fosil terbesar yang pernah ada di California, Amerika Serikat. Fosil-fosil yang ditemukan itu antara lain sisa-sisa mastodon, ikan, dan mamalia purba lainnya.
Terbungkus di antara sisa-sisa fosil hutan yang membatu, fosil-fosil hewan itu ditemukan oleh penjaga hutan pemerintah setempat di daerah aliran sungai Mokelumne di tenggara Sacramento. Penemuan itu sekarang menjadi berita utama di seluruh dunia paleontologi, seperti dilansir Good News Network.
Penjaga hutan bernama Greg Francek yang bertugas di East Bay Municipal Utility District (EBMUD) sedang berada di area tersebut untuk bekerja ketika dia menemukan sebuah fosil pohon. Setengah bagian pohon itu terkubur di dalam tanah.
“Saya melihat sekeliling area lebih jauh dan saya menemukan pohon kedua,” kata Francek dalam pernyataan EBMUD yang dirilis minggu ini. “Lalu yang ketiga dan seterusnya. Setelah menemukan lusinan pohon, saya menyadari bahwa yang saya lihat adalah sisa-sisa hutan yang membatu.”
Setelah jutaan tahun, hutan dan pohon yang terkubur di dalam tanah menjadi “membatu” (“petrified”) atau berubah menjadi mineral. Kata "petrified" ini berasal dari kata Yunani “petra” yang berarti batu. Ada 19 hutan yang membatu di Amerika Serikat, mulai dari yang seukuran tegakan beberapa pohon hingga hutan seukuran taman nasional.
Butuh tiga minggu untuk mensurvei daerah tersebut bagi Francek untuk menemukan fosil vertebrata atau hewan bertulang belakang pertamanya. Sepotong fosil berukuran sekitar dua kali lebih besar dari pisau lipatnya ditemukan. Fosil itu terlah tepotong-potong di tiga tempat.
Baca Juga: Tempat Pembuangan Sampah Ini Jadi Lokasi Tambang Fosil Primata Purba
“Apa yang tidak saya pahami pada saat [penemuan awal],” katanya, “adalah fakta menakjubkan bahwa saya sedang melihat tulang belulang binatang besar yang telah menjelajahi lanskap ini jutaan tahun yang lalu.”
Francek kemudian menghubungi para ahli geologi dan paleontologi di daerah itu secepat mungkin. Dengan cepat sebuah tim tiba dari California State University, Chico untuk mulai menggali daerah tersebut demi mendapatkan fosil-fosil yang terkubur di dalamnya.
Tulang-tulang dua sepupu gajah, unta, badak, kuda, kura-kura, dan bahkan salmon bergigi seberat 400 pon kemudian ditemukan di sana dalam salah satu penemuan tunggal terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut. Fosil-fosil itu diperkirakan berasal dari 10 juta tahun yang lalu.
Yang paling karismatik dari fosil 'Binatang-Binatang Besar' yang ditemukan adalah tengkorak lengkap mastodon Amerika dengan semua gigi dan taringnya yang luar biasa utuh. Ini merupakan penemuan mastodon pertama di daerah itu sejak 1947. Mastodon bergading dua diketahui menjelajahi Bumi lebih dari 10 juta tahun yang lalu sebelum punah selama periode Pleistosen, yakni 12.000 tahun yang lalu.
Sebuah gomphothere juga ditemukan. Gomphothere adalah sepupu yang lebih pendek dari mastodon yang memiliki empat gading, tetapi mati sekitar 6 juta tahun yang lalu. Tim peneliti membutuhkan bantuan backhoe untuk mengangkat fosil rahang hewan purba yang besar itu dari tanah.
Selain sepasang gajah purba rakasasa bergading ini, ditemukan juga sisa-sisa merychippus, nenek moyang berjari tiga dari kuda moderen, tapir, unta berpunuk tunggal, dan bahkan badak di situs hutan area hutan yang membatu tersebut. Salah satu penggalian yang paling menantang adalah spesies salmon Miosen, yang dilihat dari kerangkanya, hewan ini dilengkapi dengan mulut penuh gigi dan beratnya bisa mencapai 400 pon.
Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun
Baca Juga: Madagaskar Mungkin Jadi Benteng Rahasia bagi 'Fosil Hidup' Coelacanth
Perlindungan pemerintah negara bagian dan federal untuk daerah tersebut telah dimulai sejak penemuan tersebut. Langkah selanjutnya dalam upaya penggalian dan penelitian ini adalah mencoba menjawab pertanyaan ilmiah klasik: mengapa penemuan itu ada di sana, dan bagaimana mereka mati.
Para peneliti butuh melakukan riset lebih lanjut untuk menjawab kedua pertanyaan itu ke depannya.
Baca Juga: Madagaskar Mungkin Jadi Benteng Rahasia bagi 'Fosil Hidup' Coelacanth
Source | : | Good News Network,California State University, Chico |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR