Senja itu para yaki sudah berkumpul di bawah pohon tidur mereka yang tingginya sekitar 30-40 meter di sebuah lokasi sekitar setengah kilometer dari bibir pantai TWA Batuputih, Sulawesi Utara. Dalam memotret para yaki yang belum bisa ditebak tabiatnya ini, fotografer Reynold Sumayku rajin mengecapkan bibir -tanda pertemanan- yang juga sering mendapat balasan dari para yaki. Akibatnya, mereka tak segan mendekati Reynold karena tertarik dengan pantulan wajah di lensa, juga peralatan yang dibawanya. Para yaki pun sering memainkan dan menjatuhkan tripod. Bahkan sore itu, sekitar sepuluh ekor anak yaki mengikuti Reynold dari belakang. "Rasanya hampir saja saya ingin menjulurkan tangan untuk mengelus mereka," ujarnya, yang tentu saja tidak ia lakukan. -Titania Febrianti.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Situs King Arthur's Hall Ternyata Bukan Berasal dari Abad Pertengahan
KOMENTAR