Satu lagi katak mungil yang endemik Pulau Jawa: percil jawa. Selain berukuran kecil, ia punya kepala dan mulut yang sempit. Ukurannyaantara 20 - 25 mm. Ia memiliki tanda khas seperti anak panah di punggungnya. Percil jawa biasa dijumpai di hutan primer dan sekunder, dan kadang dijumpai di areal-areal yang terganggu.
Pada sungai dan badan air di kawasan konservasi, peneliti Komponen 1 juga menelisik kekayaan biota aquatik. Selain benthos, zooplankton dan fitoplankton, sungai-sungai di hulu ini menjadi tempat hidup ikan, ketam dan udang.Di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang misalnya, dijumpai12 spesies ikan, 3 spesies ketam dan 3 spesies udang. Satu spesies ketam di antaranya, ketam ungu, dilindungi oleh undang-undang.
Sedangkan di Masigit Kareumbi, dijumpai 5 spesies ikan, 1 spesies ketam dan 3 spesies udang. Seluruh spesies ini terbilang umum di setiap kawasan konservasi yang tercakupdaerah aliran Sungai Citarum.
Kini, tersaji daftar lengkap spesies flora-fauna untuk tujuh kawasan konservasi, beserta status,sebaran, dan ancamannya. Daftar itu menjadi bekal untuk pemantauan secara teratur dan berkala. Pemantauan untuk membaca dan mengamatidinamika populasi, sebaran, dan ancaman spesies penting dari waktu ke waktu.Hal ini memerlukan dukungan riset lapangan untukselalu memperbaharui data populasi, distribusi, sifat-sifat biologi dan ekologi, serta perilaku.
Untuk memudahkan fokus pengelolaan, tahap selanjutnya adalah menentukan spesies prioritas yang akan menuntun arah dan tindakan konservasi keanekaragaman hayati. Penentuan spesies prioritas mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Perlindungan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.57 Tahun 2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018.!break!
Spesies prioritas merupakan spesies yang dinilai penting untuk dilakukan konservasi dibandingkan dengan spesies lain.Pemilihan spesies prioritas akan membantu keefektifan pengelolaan karena banyaknya jumlah spesies yang tak semuanya perluupaya konservasi intensif. Di samping itu, disadari pula terbatasnya sumberdaya manusia, dana, dan lainnya.Adanya spesies prioritas sekaligus akan membantu melestarikan banyak spesies lain.
Penetapan spesies prioritas dilakukan dengan meninjau daftar spesies di tujuh kawasan konservasi. Lantas dilakukan diskusi di lingkar para tenaga ahli Komponen 1. Berdasarkan spesies yang terpilih, kemudian para tenaga ahli mendiskusikan dan menentukan kriteria yang mendasari pemilihan spesies prioritas.
Dalam pemilihan ini, salah satu yang terpenting adalahmenelisik kondisi ekosistem yang diwakili spesies tertentu yang memiliki sifat khusus. Keterwakilan ini dapat mencerminkan keadaan populasi, sebaran dan ancaman.
Berikut ini beberapa spesies prioritas yang diusulkan untuk dikelola dan dipantaudi tujuh kawasan konservasi proyek CWMBC. Di kelompok mamalia ada macan tutul, owa jawa, surili, sero ambrang (Aeonyx cinerea), dan jelarang (Ratufa bicolor). Lantas pada kelompok burung, adaelang jawa, ada julang emas dan ayam hutan merah (Gallus gallus).Kelompok serangga: kupu-kupuTroides helena,tonggeret (Cicadidae), dan capung (Libellulidae).
Sementara kelompok herpetofauna: sanca bodo (Python molurus bivittatus) dan kabi-labi hutan (Dogania subplana). Lantas, kelompok biota aquatik: ikan kekel (Glyptothorax platypogon), ikan jeler (Cobitis choirorhynchos), ikan paray (Rasbora lateristriata) dan udang batu (Macrobrachium empulipke).Dan untuk tumbuhan: rasamala (Altingia excelsa), jamuju (Dacrycarpus imbricatus) dan kiputri (Podocarpus neriifolius).
Selain sederet spesies tersebut, ada juga spesies prioritas yang perlu perhatian. Spesies ini umumnya sulit dipantau di lapangan, namun perlu perhatian khusus. Karena itu, selama survei dan pemantauan diupayakan betul untuk mendapatkan data primer ataupun data sekundernya.
Contoh spesies prioritas yang butuh perhatian khusus: anggrek-anggrek endemik Jawa yang kurang data, kembang edelweiss (Anaphalis Javanica) yang sebarannya terbatas, bunga bangkai (Amorphophallus spp.) dan kantung semar (Nephentes spp.). Atau, untuk kelompok herpetofauna misalnya, adakodok-pohon mutiara, kura-kura batuk (Cuora amboinensis), kura-kura bergerigi (Cyclemys dentata), kura-kura oldham (C. oldhamii).
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR