Ini bukan pertama kalinya teknologi modern bertemu dengan dunia kuno. Pada tahun 2008, CT scan dilakukan pada mumi lainnya yang berjenis kelamin perempuan. Hasil CT scan ini mengungkapkan alat pembersih otak yang digunakan oleh para pembalsem Mesir kuno, yang bersarang di tengkoraknya sejak sekitar 2.400 tahun yang lalu, seperti dilaporkan oleh Yahoo News.
Mumi, bersama dengan piramida, adalah referensi modern paling populer untuk peradaban Mesir kuno yang agung. Kebudayaan ini tumbuh subur di sepanjang Sungai Nil selama ribuan tahun dan sisa-sia peradaban itu masih utuh dan berdiri kokoh sampai sekarang. Kata mumi berasal dari kata Persia atau Arab, yakni mumia atau mumiya yang berarti "ter" atau "aspal". Awalnya mengacu pada zat hitam seperti aspal yang dianggap memiliki khasiat obat. Zat ini sangat dicari sebagai obat untuk banyak penyakit. Karena mumi Mesir adalah memiliki penampilan hitam, kata tersebut menjadi terkait dengan mereka.
Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil
Ilmu mumifikasi sangat luar biasa pada masanya karena dehidrasi jaringan digunakan untuk mencegah pembusukan. Di Mesir kuno, mumifikasi menjadi bagian integral dari ritual kematian sejak tahun 2800 Sebelum Masehi. Kala itu, pengawetan tubuh tokoh-tokoh elite dipandang penting untuk kehidupan yang baik di akhirat.
Untuk alasan ini pula, organ-organ dalam dikeluarkan terlebih dahulu dari tubuh jenazah yang hendak dijadikan mumi tersebut. Dan kemudian tubuh itu disiram dengan anggur dan rempah-rempah. Menariknya, jantung dibiarkan tetap di dalam tubuh mendiang karena dianggap vital di akhirat. Orang-orang Mesir menyakini bahwa tempat perasaan dan pikiran manusia adalah jantungnya.
Setelah tubuh tersebut dikeringkan, jenazah itu kemudian dibungkus dengan beberapa lapis linen dan kadang-kadang ditambahkan jimat untuk melindungi jiwa yang meninggal dari kejahatan. Seiring waktu, kelas atau kelompok yang lebih kaya mulai mengadopsi teknik mumifikasi ini dan, akhirnya, hierarki pemakaman dan pembalseman orang-orang mati elite pun berkembang pada masa Mesir kuno tersebut.
Baca Juga: Ilmuwan Menciptakan Kembali Suara Nesyamun, Mumi Pendeta Mesir Kuno
Source | : | Yahoo News,ancient origins |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR