Gempa di Christchurch, Selandia Baru, pada hari Selasa lalu membuat sebuah gunung es pecah dan melepaskan sebuah bongkahan es sebesar 1.200 x 75 meter ke Danau Tasman. Es juga menyebabkan gelombang air setinggi 3,5 meter.
Menurut ahli gletser dari Geophysical Institute, University of Alaska, Martin Truffer, kejadian seperti ini sangat jarang meskipun mungkin terjadi. Truffer juga menjelaskan kalau pecahnya gunung es tidak terjadi secara acak. "Harus ada gempa di daerah sekitar gletser yang memang sudah memiliki suatu bagian yang siap untuk terlepas," kata Truffer.
Truffer juga memperkirakan hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, bahkan sebelum gempa sekuat 6,3 skala Richter, menambah kemungkinan pecahnya gletser. "Tinggi air meningkat, mempermudah gletser terlepas," jelas Truffer. Ia juga menambahkan kalau Gletser Tasman mengapung di danau. "Kalau ada es yang mengapung di air lalu tinggi air bertambah, es akan membengkok. Kejadian itu membantu pemecahan," jelas Truffer lagi.
Pecahan es itu akan mencair. Akan tetapi, di dalam danau yang dingin, pencairan bisa berlangsung dalam waktu 1 tahun.
Saat gunung es itu pecah, seorang turis asal Amerika Serikat yang sedang turut dalam tur di sekitar gletser mengaku mendengar suara keras. "Kami mendengar suara seperti suara senapan yang sangat kuat," katanya. (Sumber: National Geographic News)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Makhluk Mengerikan Chimera dan Munculnya Pegasus dalam Mitologi Yunani
KOMENTAR