Nationalgeographic.co.id—Sejarah bajak laut didominasi oleh laki-laki. Sebut saja Edward Teach atau Blackbeard, Henry Every, dan Bartholomew Roberts. Mereka dikenal mampu memimpin ratusan awak yang tergabung dalam puluhan kapal.
Namun, angka tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan perompak terbesar dan tersukses sepanjang sejarah. Perompak itu adalah Ching Shih, janda yang mendominasi Laut Cina Selatan pada 1807 hingga 1810. Pada puncak kejayaannya, Ching Shih memimpin lebih dari 1.800 kapal dan 70.000 perompak. Sosoknya begitu menakutkan bagi angkatan laut Dinasti Qing, dan bahkan para pelaut Barat yang berbasis di Makau.
Ching Shih terlahir sebagai Shi Yang di Kanton (sekarang Guangdong) tahun 1775. Di usianya yang masih muda, ia menjadi pelacur di salah satu dari "perahu-perahu kembang". Dilansir dari History of Yesterday, perahu kembang ini merupakan bordil apung yang tersebar di perairan Guangdong. Pada masanya, bercumbu di perahu menjadi suatu pengalaman yang lebih bergairah bagi para pria berhidung belang di sana. Kemiskinan dan budaya patriarki yang kuat memaksa para perempuan muda untuk menjajakan diri untuk membantu pendapatan keluarga.
Penulis | : | Eric Taher |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR