Tim gabungan mahasiswa Institut Teknologi Telkom dan Institut Teknologi Bandung berhasil mengembangkan perangkat praktis untuk mendeteksi malnutrisi pada anak-anak di bawah umur 5 tahun. Tim akan berangkat ke Amerika Serikat untuk bersaing meraih penghargaan Imagine Cup 2011.
Tim yang diberi nama "Gatot Kaca" tersebut membuat sebuah peranti lunak "Childhood" yang mengubah ponsel pintar menjadi alat pendeteksi malnutrisi. Salah satu fungsi yang diutarakan oleh salah satu anggota tim Dody Qori Utama adalah pendeteksian dehidrasi dengan air liur. Kamera dari ponsel mengambil gambar air liur, lalu peranti lunak di dalam ponsel menganalisis air liur. "Childhood menganalisis jumlah kristal garam dan melaporkan hasilnya," kata Dody saat pengumuman peraih Imagine Cup 2011 untuk wilayah Indonesia, Selasa (3/5) di Jakarta.
Dody mengatakan Childhood punya fungsi yang sangat banyak. "Intinya adalah mendeteksi malnutrisi sejak dini dan merekamnya sehingga tim medis dapat mengambil tindakan yang tepat," kata mahasiswa S2 di ITB tersebut.
Saat ini, peranti lunak yang jadi pemenang Imagine Cup 2011 Indonesia ini siap diterapkan ke bidang medis. Dody mengaku sudah menjalin kerja sama dengan koperasi Ikatan Dokter Indonesia agar peranti lunak ini sempurna. "Juli 2011 siap packing," katanya. Peranti lunak ini akan dibundel dengan pembelian ponsel.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR